PENUKARAN UANG BARU : Jasa Tukar Uang Marak, DPP Solo Segera Tertibkan

Penukaran uang baru mulai marak di Solo meski baru pekan pertama Ramadan.

Solopos.com, SOLO — Jasa penukaran uang baru mulai marak bermunculan di Kota Bengawan, khususnya di tepi jalan-jalan protokol.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan , masyarakat yang melayani jasa penukaran uang baru dadakan di pinggir jalan berjumlah cukup banyak. Mereka terlihat mangkal di Jl. Slamet Riyadi, Jl. Jenderal Sudirman, maupun Jl. Mayor Kusmanto.

Mereka memasang papan nama maupun banner yang bertuliskan “terima penukaran uang baru”. Para penyedia jasa itu biasa mengutip jasa sebesar 10%-15% dari nilai transaksi.

Salah satu pelaku jasa penukaran uang baru, Budiono, menilai penjualan uang baru membantu masyarakat yang ingin mendapat uang baru untuk keperluan Lebaran tanpa antre panjang di kantor Bank Indonesia (BI).

“Sekarang memang belum ramai, tapi nanti dua pekan menjelang Lebaran biasanya mulai ramai. Sehari itu, bisa sampai jutaaan rupiah yang laku,” kata dia.

Kasi Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Pengelola Pasar (DPP) Solo, Didik Anggono, akan menertibkan para penjual jasa penukaran uang di jalan-jalan protokol agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

Didik menyebut menjelang Lebaran jumlah penjual jasa penukaran uang akan semakin meningkat. “Jumlahnya bisa mencapai 70-an orang. Kalau sekarang sudah ada tapi masih belum ramai,” kata dia.

Didik menyebutkan jalan-jalan protokol yang menjadi sasaran penjual jasa penukaran uang di antaranya di Jl. Slamet Riyadi, kawasan Manahan, Gladak, dan Jl. Mayor Kusmanto.

Khusus untuk Jl. Jenderal Sudirman, Didik mengatakan harus steril dari penjual jasa penukaran tersebut.