SOLOPOS.COM - Warga berkerumun dalam penukaran uang baru di Graha Satya Praja Sukoharjo, Selasa (11/4/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Penukaran uang baru di Pendopo Graha Satya Praja (GSP) Sukoharjo pada Selasa (11/4/2023) sempat ricuh. Kericuhan disebabkan membeludaknya sementara kuota yang disediakan terbatas. Penukaran tak hanya dilakukan oleh aparatur sipil negara (ASN), tetapi juga diramaikan oleh antrean warga.

Layanan penukaran uang baru dibuka pukul 09.00 WIB, namun tak sedikit warga yang telah mengantre sejak pukul 05.00 WIB. Dengan kuota terbatas itu penukar langsung menggeruduk mobil penukaran yang Bank Muamalat di Pendopo. Sayangnya warga enggan mengantre hingga mengakibatkan ricuh.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Nomor antrean juga sempat disebar petugas satpam lantaran dikerubungi warga. Sontak kerumunan berjubel tersebut hilang disertai kekecewaan warga yang tak mendapat nomor antrean. Kendati demikian tekad warga menukar uang masih bulat. Mereka akhirnya memilih menunggu untuk mendapat jatah.

Sementara pada mobil layanan penukaran yang lain milik Bank Indonesia juga sempat digeruduk warga. Namun tak lama kemudian kerumunan warga hilang lantaran pemukaran dapat dilakukan oleh warga yang sudah mendaftar melalui daring. Akhirnya mereka kembali mengantre di mobil milik Bank Muamalat hingga akhirnya barisan antrean dapat tertata dan masyarakat terlayani. Ada beberapa pengantre yang tak mendapat jatah karena kuota telah habis.  Antrean penukaran uang tersebut baru selesai sekitar pukul 12.00 WIB.

Warga Tawangsari, Sukoharjo, Dwi Handayani, 42, mengaku senang dapat menukarkan satu paket uang baru senilai Rp3,8 juta. Dia sendiri telah berada di lokasi sejak pukul 05.00 WIB. Beruntung dia mendapat nomor antrean 3 setelah berkerumun dan meraih nomor antrean yang sempat disebar tadi.

“Rezeki memang gak ke mana ya, karena niatnya nyari untuk keponakan ya. Sulitnya mendapatkan uang baru,” jelas Dwi saat ditemui seusai menukar uang.

Pedagang di Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GP3D) Sukoharjo itu mengatakan tak mengetahui jika kuota penukaran dibatasi. “Dari awal memang tidak ada antrean dan di pengumumannya tidak dijelaskan kuotanya berapa. Tidak ada syarat yang tertulis juga,” jelas perempuan yang mendapat informasi dari grup WhatsApp tersebut.

Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Sukoharjo, Dian Kurniati, mengatakan pihaknya menggandeng tiga bank untuk melayani penukaran uang baru. Penukaran tersebut hanya dilakukan dalam satu hari. Sementara lokasi penukaran dilakukan di Pendopo GSP dan Mal Pelayanan Publik (MPP) Sevaka Bhakti Wijaya.

“Yang digelar di GSP untuk BI dan Bank Muamalat. Sementara yang di Gedung MPP adalah BNI. Ini merupakan program dari BI kami hanya menginfokan atau mengoordinasikan saja,” jelas Dian melalui pesan WhatsApp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya