SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di samping papan rambu peringatan di perempatan Kampung Driyan, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota, Senin (17/7/2017). (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos)

Dishub Boyolali memasang papan rambu peringatan di Perempatan Driyan yang sering terjadi kecelakaan.

Solopos.com, BOYOLALI—Dinas Perhubungan Boyolali (dishub) merespons permintaan warga yang meminta pemasangan traffic light di perempatan Kampung Driyan, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Respons tersebut diwujudkan dengan pemasangan rambu peringatan dan pita kejut perempatan yang dinilai rawan kecelakaan itu. Dishub memasang papan bertuliskan Hati-Hati Daerah Rawan Kecelakaan dan pita kejut pada dua sisi di Jl. Jambu yang beririsan dengan Jl. Nanas tersebut.

Kepala Dishub Boyolali Untung Raharjo mengatakan, pemasangan rambu itu dilakukan Minggu (16/7/2017). “Sebagai respons atas masukan dari warga yang meminginkan adanya traffic light, kami pasang rambu-rambu dan pita kejut di sana,” kata dia, Senin (17/7/2017).

Menurutnya pemasangan rambu tersebut bersifat sementara. Rencananya pihaknya akan mengupayakan pemasangan traffic light melalui anggaran Perbahan APBD 2017. Pasalnya, pemasangan traffic light membutuhkan biaya besar.

“Jika memungkinkan, akan kami anggarkan pada Anggaran Perubahan. Jika tidak bisa, akan kami upayakan melalui APBD 2018,” imbuh Untung. Dia menambahkan anggaran pengadaan traffic light mencapai Rp200.000.000-Rp350.000.000. “Kalau di kota anggarannya bisa sampai Rp350.000.000, ini kan biaya besar. Makanya akan kami kaji dan hitung berapa kebutuhannya dan akan kami upayakan melalui penganggaran APBD Perubahan 2017 atau APBD 2018,”ujarnya.

Sementara itu, dia berpesan kepada pengguna jalan yang melintas di perempatan tersebut agar selalu berhati-hati untuk menghindari terjadinya kecelakaan. “Lebih baik berhenti dan melihat situasi sebelum melintas di perempatan itu. Jika situasi lalu lintas aman, silakan melintas,” pesannya.

Sebagaimana diberitakan Solopos beberapa waktu lalu, perempatan tersebut sering terjadi kecelakaan. Menurut keterangan warga, sudah belasan kali kecelakaan lalu lintas terjadi di perempatan itu, baik melibatkan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Warga menilai, kecelakaan itu terjadi akibat tidak ada traffic light pengatur laju kendaraan. Salah satunya disampaikan Febriana, 20 yang rumahnya tepat berada di sisi tenggara perempatan. Bahkan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, banguan rumahnya lima kali rusak terkena imbas kecelakaan.

Karenanya, orang tua Febriana mengirimkan surat kepada pihak kelurahan, Satpol PP, dan Dishub tentang permohonan pengadaan traffic light di perempatan itu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya