Penuhi Panggilan Kejaksaan Jateng, 2,5 Jam Sekda Dicecar 30 Pertanyaan

Semarangpos.com, SEMARANG — Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sri Puryono, memenuhi panggilan Kejaksaan Tinggi (Kejakti) Jateng untuk memberikan keterangan sebagai saksi kasus dugaan korupsi dana Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi (Banprov) Jateng 2018, Rabu (25/9/2019).

Sri tiba di Kantor Kejakti Jateng, Kota Semarang, sekitar pukul 12.30 WIB. Meski demikian, ia mengaku baru menjalani pemeriksaan sebagai saksi sekitar pukul 14.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekda mengaku selama menjalani pemeriksaan sebagai saksi dicecar sekitar 30 pertanyaan oleh penyidik Kejaksaan Jateng. Pernyataan itu terkait dana Banprov Jateng 2018, mulai dari mekanisme perencanaan, penganggaran, hingga penyalurannya ke setiap daerah.

“Saya mulai memberikan keterangan sekitar pukul 14.00 WIB dan selesai sekitar pukul 16.30 WIB. Pertanyaannya banyak, ada mungkin 30 lebih pertanyaan,” ujar Sri kepada Semarangpos.com, Rabu petang.

Sri mengaku kedatangannya memenuhi panggilan Kejakti sudah merupakan kewajibannya sebagai warga negara sekaligus aparatur sipil negara (ASN). Ia ingin memberikan keterangan yang sebenar-benarnya terkait dana Banprov Jateng ke daerah yang jumlahnya mencapai Rp1,142 triliun.

“Saya harus hadir. Saya selaku Sekda, otomatis dalam tim anggaran dan dimintai keterangan. Saya sampaikan, karena saya yakin saya tidak ada apa-apa di situ. Saya harus memberikan keterangan yang sebenar-benarnya,” ujar Sri kepada wartawan seusai pemeriksaan.

Dalam kasus ini, Kejaksaan Jateng sebenarnya telah menetapkan empat tersangka untuk penyaluran dana Banprov 2018 pada  sektor pendidikan di Kabupaten Kendal dan Pekalongan. Empat tersangka itu, masing-masing dua pejabat pembuat komitmen dan dua pimpinan perusahaan yang menjadi rekanan pengadaan barang berupa laptop. Kerugian negara dalam kasus ini diduga mencapai Rp7,5 miliar.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya