SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Harianjogja.com-Bagi sebagian orang, kuliah di luar negeri mungkin hanya sekadar mimpi. Namun, bila memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan studi di luar negeri, asal memenuhi kualifikasi semuanya jadi mudah. Hebatnya, beasiswa pun bisa mengalir dari mana saja.

Belanda menjadi salah satu negara tujuan studi ke luar negeri orang-orang Indonesia. Setiap tahun, rata-rata terdapat 1.000 mahasiswa baru asal Indonesia yang melanjutkan studi ke negeri kincir angin itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak hanya berkualiah dengan biaya sendiri, sebagian mahasiswa Indonesia di Belanda mendapat beasiswa. Salah satunya, beasiswa pascasarjana melalui Nuffic Neso dengan program beasiswa StuNed (Studeren in Netherland).

“Beasiswa StuNed ini merupakan program beasiswa bilateral dari pemerintah Belanda kepada masyarakat Indonesia. Ada lima bidang yang diprioritaskan, seperti manajemen air, ketahanan pangan, sektor ekonomi, sektor judisial dan hak asasi manusia,” ungkap Koordinator Tim Beasiswa Neso Indonesia Indy Hardono pada acara press briefing di Sagan Resto, Jumat (4/10/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Indy mengatakan, StuNed menawarkan beasiswa program master dan short course. Beasiswa ini penuh dan mencakup uang kuliah serta biaya hidup.
Tujuannya, untuk membantu pembangunan Indonesia melalui peningkatan sumberdaya manusia pada institusi-institusi di Indonesia. Setiap tahun programnya berbeda. Tahun ini, programnya bertema reformasi birokrasi.
“Rata-rata setiap tahun, ada 250 hingga 300 orang Indonesia yang mendapat beasiswa StuNed,” katanya.

Selain itu, ada juga beasiswa yang lain seperti Netherlands Fellowship Programme. Untuk mendaftar beasiswa ini, pelamar harus sudah mendapatkan acceptance letter dari universitas yang dituju. Beasiswa ini hampir sama dengan beasiswa StuNed yang proses seleksinya sangat kompetitif.

Ada pula beasiswa Orange Tulip Scholarship (OTS). Beasiswa yang mulai diberikan sejak 2012 lalu itu, merupakan beasiswa parsial untuk program bachelor dan master.

“Asalkan memenuhi kualifikasi, terutama penguasaan Bahasa Inggris yang seringkali jadi hambatan, mendapat beasiswa itu mudah. Kalau sudah di Belanda, layaknya merasakan rumah sendiri. Banyak pelajar-pelajar Indonesia di sana. Makanan khas Indonesia juga ada. Trasi, Indomie juga ada. Jadi, adaptasinya lebih mudah,” ujarnya.

Indy mengatakan, dari puluhan universitas di negeri kincir angin itu rerata pelajar Indonesia memilih program studi yang kompetitif. Misalnya, manajemen, teknik, arsitektur, pertanian atau hukum.

“Bedanya. Di Belanda, program studinya lebih spesifik lagi. Ada yang mensyaratkan pemenuhan standar universitas baru mendapat beasiswa. Ada yang dapat beasiswa sambil mencari universitas yang sesuai,” tukasnya.

Apa keuntungannya? Menurut Yohanes Widodo Dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fisip) Atma Jaya Jogja, banyak sekali keuntungan jika menempuh studi di Belanda. Beberapa di antaranya, semua program studi yang ada bagi penerima beasiswa adalah program studi internasional sehingga kuliah disampaikan dalam Bahasa Inggris.

“Jadi, asalkan menguasai bahasa tidak akan menemui kesulitan dalam berkomunikasi sehari-hari. Perlu persiapan yang baik, seperti menghubungi universitas yang dituju,” ujar pria yang akrab disapa Boy itu.

Agatia Wenan Tyawati, warga Jogja juga berbagi pengalaman selama mengenyam pendidikan di Belanda. Dia juga mewanti-wanti agar tujuan belajar tercapai, pelajar Indonesia yang kuliah di Belanda untuk selalu berbaur dengan kelompok lain.

“Jangan hanya teman-teman dari Indonesia. Kalau berbaur dengan mahasiswa dari negara-negara lain, komunikasi bahasa Inggris bahkan bahasa Belanda kita bisa lebih fasih,” ungkapnya.

Selain ketiga beasiswa tersebut, masih terdapat beasiswa-beasiswa lain untuk studi di Belanda yang bisa dilamar, yaitu seperti Beasiswa Unggulan, Erasmus Mundus, DIKTI PhD Jalur Khusus Belanda dan beasiswa lainnya. Selain itu, calon mahasiswa di Belanda juga perlu menghubungi profesor di universitas yang diminati, membuat motivation statement yang baik, serta mencari sertifikat kemampuan Bahasa Inggris seperti TOEFL IBT dan IELTS. Selamat mencoba!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya