SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan BBM di outlet Pertashop. (Solopos.com-Pertamina Patra Niaga Regional JBT)

Solopos.com, JAKARTA — Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun ini, Pemerintah resmi menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar subsidi.

Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) melaporkan penambahan kuota Pertalite dilakukan sebanyak 6,86 juta kiloliter (kl) dari kuota awal 23,05 juta kl. Sedangkan untuk BBM solar subsidi ditambah 2,73 juta kl dari kuota awal sebanyak 15,1 juta kl.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Konsumsi BBM baik Solar maupun Pertalite mengalami lonjakan, sehingga jika tidak ditambah, kuotanya akan habis pada pertengahan Oktober 2022 untuk Pertalite dan pada pertengahan November untuk Solar. Penambahan kuota berlaku sejak 1 Oktober 2022,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati melalui siaran pers, Selasa (4/10/2022) seperti dilansir Bisnis.

Kendati telah ada penambahan kuota, Erika meminta masyarakat untuk tetap mengonsumsi BBM subsidi sesuai dengan peruntukannya. Dia berharap alokasi BBM subsidi dapat lebih tepat sasaran setelah penambahan kuota tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

“Mereka yang memang mampu agar menggunakan BBM nonsubsidi, karena penggunaan BBM yang tepat pada kendaraan menjadi sangat penting selain membuat kinerja mesin mobil lebih baik, juga yang terpenting adalah bahwa subsidi diberikan kepada yang berhak,” kata dia.

Baca Juga: Erick Thohir Kukuhkan Lagi Nicke Widyawati Jadi Dirut Pertamina

Di sisi lain, PT Pertamina Patra Niaga menilai positif terkait dengan penambahan kuota BBM subsidi pada triwulan keempat tahun ini. Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan penambahan kuota itu belakangan bakal memberi kepastian ihwal ketersediaan BBM subsidi di tengah masyarakat.

“Hal ini tentu saja menjadi berita yang baik untuk masyarakat, tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan Pertalite dan Solar, penambahan ini diharapkan akan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun” kata Irto.

Adapun, sampai 30 September 2022 (unverified) realisasi solar subsidi sudah mencapai 85,81 persen atau sebesar 12,96 juta kl dari kuota 15,10 juta kl, sedangkan pertalite sebanyak 95,32 persen atau sebesar 21,97 juta kl dari kuota 23,05 juta kl.

Baca Juga: Bersejarah! Pertamina Group Pasok Bahan Baku Biodiesel ke Eropa

Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Dexlite dan Perta Dex pada periode Oktober 2022.

Irto Ginting menerangkan keputusan itu diambil lantaran tingginya permintaan produk bahan bakar gas di seluruh dunia akibat perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut hingga saat ini.

Konsekuensinya, Irto mengatakan, harga acuan bahan bakar diesel sebagai substitusi produk gas itu tetap tinggi mengikuti MOPS Kerosene. “Ini menjadi acuan harga untuk bahan baku produk diesel.

Tingginya permintaan dan terbatasnya bahan baku membuat harganya menjadi tetap tinggi, meskipun harga minyak dunia trennya menurun,” kata Irto melalui siaran pers, Sabtu (1/10/2022).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya