SOLOPOS.COM - PLTGU Muara Karang (Istimewa).

Solopos.com, SOLO —  PLN berhasil melakukan sinkronisasi turbin uap pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap atau PLTGU Muara Karang untuk pertama kalinya (Steam Turbine First Synchronization) pada Rabu (4/3/2021) untuk meningkatkan sistem kelistrikan di Jawa-Bali.

PLTGU Muara Karang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan diupayakan dapat beroperasi secara penuh pada Mei 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Steam Turbine First Synchronization merupakan salah satu tahapan pengujian peralatan pembangkit atau disebut komisioning. “Saat ini, Steam Turbine PLTGU Muara Karang telah resmi terhubung dengan sistem kelistrikan Jawa Bali dan mampu menghasilkan daya yang dapat disalurkan untuk pertama kalinya,” jelas Ratnasari Sjamsuddin, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) dalam rilis tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Sabtu (6/3/2021).

Baca Juga: Gapura Papahan Bukti Eksistensi Jepang di Karanganyar

PLTGU Muara Karang Peaker akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan DKI Jakarta dan sekitarnya dengan tambahan daya total sebesar 500 MW. “Kapasitas total pembangkit ini terdiri dari 341 MW Gas Turbine, dan 159 MW untuk Steam Turbine,” jelas Ratnasari.

Sebelumnya, Gas Turbine PLTGU Muara Karang ini telah resmi Commercial Operation Date (COD) pada 15 Februari 2020 lalu, ahead atau lebih cepat kurang lebih 1 bulan dari target kontrak 12 Maret 2020. Sedangkan target COD sesuai kontrak untuk Steam turbine adalah 7 Juli 2021. “Namun demikian, dengan adanya optimalisasi schedule dimana ST First Synchronization lebih cepat dari jadwal awal, maka kami optimis dapat menyelesaikan target COD pada akhir Mei 2021,” tutur Ratnasari.

Baca Juga: Di SMP Muhammadiyah PK Kottabarat Suhu Tubuh Siswa Selalu Terukur

Sistem kelistrikan PLN (Istimewa).

Pembangunan PLTGU Muara Karang ini telah berlangsung sejak 2017, dengan lokasi di lahan PT PJB UP Muara Karang seluas 3,75 Ha.

“Setelah kesuksesan ST First Synchronization, selanjutnya kami akan melakukan beberapa pengujian termasuk performance test dan RR, sehingga akhir Mei 2021 PLTGU MKG Peaker dapat beroperasi penuh 500 MW,” imbuh Ratnasari.

Baca Juga: DAU Sukoharjo Dipangkas Rp67 M, Ini Pasalnya…

PLTGU Muara Karang untuk Ibu Kota

Ratnasari melanjutkan, pembangunan pembangkit ini memang dinilai sangat krusial dalam memberikan suplai listrik terbaik, khususnya di ibu kota dan sekitarnya.

“Hal ini karena DKI Jakarta & sekitarnya merupakan pusat bisnis, ekonomi dan industri yang sedang tumbuh kembang dengan berbagai infrastruktur seperti MRT, LRT, perluasan Bandara Soekarno Hatta, dan perkantoran serta bisnis. Semuanya membutuhkan listrik terbaik agar dapat terus bergerak,” jelasnya.

Baca Juga: Soal KLB Partai Demokrat, Ini Permintaan SBY ke Jokowi…

Besarnya kebutuhan listrik di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya inilah, yang tidak menyurutkan perjuangan insan kelistrikan untuk terus memberikan yang terbaik. Kendati terkendala adanya pandemi Covid-19, pembangunan harus tetap berjalan.

PLN mengoptimalkan pekerjaan yang bisa dilakukan dalam format virtual. Di samping itu, komitmen untuk tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat juga terus diterapkan. Seluruh mitra kerja rutin menjalani tes Covid-19 sebagai bentuk tindakan preventif atas meluasnya penyebaran virus.

Baca Juga: Desa Cermo Boyolali Kembangkan Kebun Pisang Cavendish, Siapkan Lahan 10 Hektare

“Karena kebutuhan listrik tidak bisa menunggu lama, jadi kami harus adaptif mencari cara terbaik agar proyek tetap berjalan dengan baik dan aman,” pungkas Ratnasari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya