SOLOPOS.COM - Kali Pemali Brebes (Instagram/@jatirokeh)

Solopos.com, BREBES — Kali Pemali yang berhulu di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menyimpan sederet kisah misteri dan pantangan yang sebaiknya tidak dilanggar. Konon, asal usul penamaan sungai terbesar di Brebes ini berkaitan dengan peperangan antara Arya Bangah dengan Ciung Wanara yang tercatat dalam Babad Tanah Jawi.

Dalam Serat Kandha juga dinyatakan bahwa jika prajurit dari timur menyebrang ke barat akan kembali mundur ke timur, begitu juga yang dari barat jika menyebrang ke timur akan mundur ke barat. Semua orang yang berkeinginan menyebrang akan mengalami kekalahan. Kepercayaan masyarakat terhadap Sungai Baribis ini dijadikan sebagai peringatan agar tidak menyebrangi sungai tersebut pada saat berperang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karena ada larangan terkait Sungai Baribis dengan kisah peperangan pasukan dari barat dan timur tersebut, maka sungai tersebut diberi nama Pamali atau Cipamali (Bahasa Sunda), yang berarti pantangan. Namun hingga saat ini, masyarakat menyebutnya sebagai Kali Pemali.

Baca juga: Asal Usul Kali Pemali Brebes, Berawal dari Perang Ciung Wanara

Pantangan di Kali Pemali Brebes

Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa (1/3/2022) sampai saat ini masih ada beberapa orang yang mempercayai pamali atau pantangan terkait Kali Pemali Brebes.

Pertama tentang keberadaan lelembut penunggu sungai yang dipercaya berwujud siluman buaya putih dan siluman ular berkepala kerbau yang disebut lembudana-lembudini.

Konon, keberadaan makhluk itulah yang membuat sungai ini sering memakan korban. Bahkan, menurut kepercayaan masyarakat setempat, penghuni sungai tersebut selalu meminta korban setiap tahun, tapi bukan warga setempat melainkan warga luar Brebes.

Baca juga: Jembatan Songgom Kali Pemali Brebes, Saksi Bisu Pembantaian G30S/PKI

Kedua adalah sirikan, di mana pemali ini melarang setiap masyarakat untuk beraktivitas sendirian di kawasan Kali Pemali Brebes. Hal ini disebabkan sering terdengar bisikan gaib yang seolah-olah memanggilnya untuk datang ke sungai dan berakhir tidak bernyawa dan mengapung di kali.

Ketiga adalah perihal memancing. Siapapun yang memancing di sana dan mendapatkan ikan berwarna putih, maka sebaiknya dilepaskan saja. Sebab jika dibawa pulang konon akan membawa petaka.

Baca juga: Ini Alasan Mitos Larangan Pernikahan Jawa Sunda

Meskipun dikenal keramat, Kali Pemali Brebes juga dianggap suci oleh masyarakat setempat karena airnya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Untuk memperoleh air yang diperlukan, ada aturan yang harus dilakukan, yaitu air harus diambilkan oleh perantara atau orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan orang yang sakit.

Bukan hanya itu, kesucian air Kali Pemali juga digunakan oleh masyarakat untuk dikubur dalam rumah pada saat pembangunan rumah. Hal ini kebanyakan dilakukan oleh pendatang agar terhindar dari malapetaka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya