SOLOPOS.COM - Penampilan maskot SIPA 2017, Eko Supriyanto, membuka acara di Benteng Vastenburg Solo, Kamis (7/9/2017) malam. (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Pergelaran SIPA 2017 dibuka pada Kamis malam dengan penampilan Eko Supriyanto.

Solopos.com, SOLOSolo International Performing Arts (SIPA) 2017 di Benteng Vastenburg, Solo, dibuka pada Kamis (7/9/2017) malam, dengan penampilan penari dan koreografer kondang Eko Supriyanto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di panggung besar SIPA 2017 yang menyerupai KRI Dewa Ruci tarian kolaborasi Eko yang merupakan maskot SIPA 2017 bersama Semarak Candra Kirana (SCK) dan Eko’s Dance Company membuka pentas dengan gerakan penuh energi.

Upper yang terinspirasi tarian perang Halmahera Barat dan Maluku Utara dipersembahkan untuk merayakan kecintaan dan inspirasi tari-tari budaya maritim. Dalam balutan busana serbamerah, mereka bergerak konsisten menari dengan gerak cepat dan penuh dinamis.

Berlari cepat dan beberapa kali melompat-lompat. Begitu juga sang maskot yang akrab disapa Eko Pece itu. Ia tampil dengan kostum beraksen hitam. Seperti tema besar SIPA kali ini, Bahari Kencana Maestro Karya gerak penuh stamina Eko membawa energi positif.

Mengartikan bahari sebagai bumi dan hunian, delegasi asal Singapura Azpirasi mempersembahkan tarian berjudul Rumah. Berkostum adat melayu, mereka menampilkan tiga formasi tari kontemporer yang berwujud rasa syukur atas ibu dan Bumi.

Gerakan-gerakannya menyimbolkan bentuk terima kasih atas semua yang telah disediakan alam semesta sebagai ibu Bumi. “Gerakan dalam tarian tadi sebagai bentuk syukur atas bumi termasuk laut bahari. Karena semua yang kita nikmati semuanya dari ibu dan Bumi,” kata koreografer Azpira, Ismail Jemaah, Kamis malam.

Selanjutnya semangat cinta bahari juga dipersembahkan lima penampil lain dari Gayo Lues Aceh, Australia, Vietnam, dan Banyumas. Eko’s Dance Company yang kembali tampil dengan Cry Jailolo memukau penonton dengan penampilan terbaik mereka.

Tarian yang sebelumnya sempat dibawa keliling Asia dan Eropa ini dibawakan tujuh pemuda nonpenari dari Jailolo, Halmahera Barat. Karya ini berisi optimisme yang kuat tentang keindahan alam bawah laut.

Tarian ciptaan Eko Pece ini juga disaksikan langsung Bupati Halmahera Barat beserta seluruh jajaran pemerintahannya. Sebelumnya, ia membuka acara dengan memukul kenong bersama-sama Kasubdit Hubungan Antar Lembaga Luar Negeri Badan Ekonomi Kreatif Iman Santosa, Staf Kusus Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata Hari Untara Drajat, Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo, dan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo, serta Direktur SIPA Community Irawati Kusumarasri.

Hari dalam sambutannya mengatakan SIPA telah memberikan sumbangsih yang besar terhadap pelestarian budaya sekaligus perkembangan pariwisata. Menginjak satu dekade agenda tahunan Pemkot Solo ini semakin matang dengan memasukkan kampanye sosial untuk mencintai alam.

Pentas SIPA 2017 masih berlanjut hingga, Sabtu (9/9/2017) menampilkan delegasi dari dalam maupun luar negeri. Mereka di antaranya Teater Tetas (Jakarta), Sanggar Seni Jinggo Sobo (Banyuwangi), Riau Rhytm Chambers Indonesia (Riau), Sanggar Tiara Selatan (Bangka Selatan), Vivian Evelyn dan Revaldi Gustaf (NTT), Silhoutte Art Perfomance (Malaysia), Joel Inzunza (Chile), dan Danang Pamungkas (Solo).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya