SOLOPOS.COM - Ilustrasi bayi menangis. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Orang tua kerap tak sadar adanya gangguan pendengaran pada anak yang masih bayi maupun menginjak balita.

Sehingga salah satu cara untuk mendeteksi hal tersebut adalah melalui skrinning. Sebagaimana yang diungkap oleh dokter spesialis THT RS JIH Solo, dr Dimas Adi Nugroho, Sp. THT-KL.

“Kalau bayi yang baru lahir standarnya skrinning pendengaran. Dites pendengaran untuk tahu kasus tuli atau tidak. Kalau tidak dilakukan sejak dini bisa menimbulkan kesulitan anak dan keluarga di masa depan,” terang dr Dimas kepada Solopos.com melalui sambungan telepon pada Jumat (28/1/2022).

Baca Juga:  Asal Usul Sejarah Palur, Bermula dari Gazebo di Pertigaan Jalan

Harapannya jika diketahui gangguan pendengaran sejak bayi bisa segera mungkin diberikan sebuah alat agar membantu si kecil untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

“Jadi kalau anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran sejak lahir dia akan diberikan istilahnya alat untuk memperkeras suara atau alat bantu pendengar. Selain itu, juga bisa menggunakan implan nukleus koklea yang dipasang melalui tindakan operasi,” tambah dia.

Baca Juga:  Dibanding Era Soeharto, Netizen Lebih Setuju Harga Murahan Sekarang

Untuk menghindari gangguan pendengaran, sebagai orang tua harus mengetahui kondisi si kecil. Jika ada keluhan, disarankan untuk segera melakukan konsultasi ke dokter.

Dokter spesialis THT RS JIH Solo, dr Dimas Adi Nugroho, Sp. THT-KL. (Istimewa)

“Iya kalau ada keluhan segera, usia berapa pun kalau dari respons pendengarnya kurang di usia mereka. Atau perkembangan bicara keterlambatan harus dilakukan pemeriksaan pendengaran,” ucap dia menjelaskan tentang gangguan pendengaran pada bayi.

Baca Juga: Joget Mendung Tanpo Udan, Instagram NCT Dream Diserbu Netizen Indonesia

Untuk saat ini, RS JIH Solo menyediakan skrinning untuk mendeteksi gangguan pendengaran pada si kecil. Bahkan, RS JIH Solo sudah dua tahun berkomitmen untuk melakukan skrinning pendengaran pada bayi.

“Di tempat kami sejak dua tahun lalu. Skrinning pendengaran tujuannya untuk deteksi dini ada masalah pendengaran atau tidak,” urai dia.

Baca Juga: Bandar Pelabuhan Kuno di Solo yang Dulunya Disinggahi Kapal Besar

Di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto No. 118, Jajar, Laweyan ini sudah terdapat beragam alat skrinning untuk mendeteksi gangguan pendengaran pada bayi maupun anak-anak.

Namun, perlu diingat dalam pemeriksaan skrinning gangguan pendengaran ini, diharapkan bayi dalam kondisi tidur. “Karena kalau bangun,
dia menangis suaranya bisa menganggu alatnya. Kalau anak-anak selama dia diam dan kooperatif bisa dilakukan,” pungkas dia.

Baca Juga: Ini Asal Usul Nama Boyolali, Ada Kaitannya dengan Buaya?

Rekomendasi
Berita Lainnya