SOLOPOS.COM - WAYANG ORANG - Salah satu adegan wayang orang dengan lakon Lesmono lahir yang dipentaskan di Gedung wayang orang Sriwedari, Jumat (27/1/2012) malam. (Espos/ Sunaryo haryo Bayu)

WAYANG ORANG - Salah satu adegan wayang orang dengan lakon Lesmono lahir yang dipentaskan di Gedung wayang orang Sriwedari, Jumat (27/1/2012) malam. (Espos/ Sunaryo haryo Bayu)

Kekuasaan memang sering bikin gelap mata. Kekuasaan pun bisa menutup hati nurani manusia. Tak peduli kawan atau lawan, semua dibabat habis untuk mendapatkan singgasana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Fenomena itu terekam dalam pentas wayang orang di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Jumat (27/1/2012) malam. Mengusung lakon Brajadenta Mbalela, seniman wayang orang Sriwedari seolah ingin mengkritisi pejabat yang gila kekuasaan. “Inilah gambaran pemerintahan sekarang. Semua saling berebut kuasa. Provokator ada di mana-mana,” ucap sang sutradara, Diwasa, saat ditemui Solopos.com, di sela-sela pentas.

Ekspedisi Mudik 2024

Brajadenta Mbalela yang berdurari 120 menit berkisah tentang kisruh di negeri Pringgodani. Prabu Brajadenta yang notabene paman Gatotkaca, berencana menggulingkan saudaranya itu dari tampuk Pringgodani. Niat Brajadenta semakin menjadi akibat bisikan Sengkuni. “Di balik penguasa korup, pasti ada pihak ketiga yang memanfaatkan suasana. Para Sengkuni inilah teror sebenarnya,” lanjut dia.

Berbeda dengan pentas rutin sebelumnya, malam itu GWO Sriwedari dipadati ratusan stakeholder pariwisata Kota Solo. Mereka diundang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo untuk menyaksikan salah satu warisan budaya itu.

Dipaparkan Wakil Ketua PHRI Solo, Abdullah Soewarno, kegiatan itu digelar untuk silaturahmi pegiat pariwisata Kota Bengawan. Pihaknya memilih nanggap wayang orang agar stakeholder pariwisata semakin tahu dan nguri-uri budaya tradisi. “Harapannya, acara ini bisa memancing hotel-hotel untuk nanggap wayang orang sebagai paket wisata,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo, Widdi Srihanto, yang turut menyaksikan acara, mendukung sepenuhnya upaya yang dilakukan PHRI Solo. “Kami sangat apresiatif dengan langkah yang dilakukan PHRI. Untuk membesarkan kesenian wayang orang, pemerintah memang tak bisa sendiri. Semua pihak harus berperan.”

(Chrisna Chanis Cara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya