SOLOPOS.COM - Ilustrasi pementasan teater (JIBI/Solopos/Dok.)

Pertunjukan teatar tersebut diambil dari kisah tampah yang memilih filosofi yang baik untuk dicontoh oleh manusia.

Harianjogja.com, SLEMAN– Teater Djarum kembali menampilkan sebuah pentas teater bertajuk Petuah Tampah pada Minggu (28/8) kemarin malam yang berlokasi di Omah Petruk, Harjo Binangun, Sleman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sutradara dan penulis naskah, Asa Jatmiko mengatakan pertunjukan teatar tersebut diambil dari kisah tampah yang memilih filosofi yang baik untuk dicontoh oleh manusia. Dikatakannya bagaimana sebetulnya setiap manusia dapat meniru tampah mulai dari mengelola, memilih dan memilah kebaikan dan keburukan dalam kehidupan.

“Untuk konsep, pentas teater gerak tersebut akan diiringi oleh musik tradisional seperti gejok lesung,” ujarnya saat diwawancari wartawan Harian Jogja, Minggu (28/8/2016).

Ia menambahkan dalam pementasan yang dimainkan oleh 12 pemain teater tersebut sudah tampil di beberapa kota termasuk kudus dan jepara. ‘Petuah Tampah’, kata dia sebagai manusia tampah memiliki filosofi yaitu menerima, dengan demikian kita sebagai manusia bisa mencontoh apa yang dimaksud dengan menerima dan menerapkan dalam kehidupan kita atau dengan kata lain untuk mengingatkan kita agar selalu bersyukur.

“Dalam kehidupan tampah sangat bermanfaat meskipun jika dilihat bentuk dan bahan untuk membuatnya sangat sederhana. Dari situlah mengapa kita manusia harus belajar dari petuah tampah,” katanya.

Pemeran utama dalam teater, Jasmine Chandra mengatakan dari petuah tampah ini akan dikisahkan bagaimana perjalanan seorang sosok yang terlahir dari bayi yang suci, sampai ia melewati dan mendapatkan banyak pengetahuan dari segala hal yang ia lihat dan rasakan disekitarnya.

“Saya berperan sebagai Tyas, teater ini mengisahkan perjalanan tyas dari lahir dari dia suci hingga dia mendapatkan banyak masalah kehidupan bahkan ia harus menghalalkan segala cara untuk mewujudkan apa yang ia cita-citakan'” lata Jasmine.

Ia mengatakan dalam perjalanan Tyas akan banyak rintangan dan ujian bagi dia, sehingga diapun terpaksa menjadi sosok yang berbeda untuk memperoleh keinginannya. Namun demikian hingga pada titik akhir setelah Tyas mendapatkan semua keinginannya ia baru sadar bahwa untuk mendapatkan sesuatu ia harus mengorbankan apapun sehingga dia merasa memiliki banyak kehilangan saat ia berada di puncak kesuksesan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya