SOLOPOS.COM - Penolakan pembangunan bandara. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Masyarakat Dusun Krego II, Desa Palihan, Temon masih terus memblokir jalan masuk kampung kendati tim Persiapan Pembangunan Bandara Baru (P2B2) memutuskan menghentikan pemasangan patok penentuan titik koordinat lokasi bandara.
Hingga Sabtu (18/1) kemarin warga setempat tetap berjaga di Posko pemantauan. Terhitung sudah hampir sepekan, sejak Selasa (14/1) lalu warga menutup akses jalan penghubung antara Desa Glagah dan Palihan.
Fajar, 42, salah satu warga menyatakan tetap akan memblokir jalan selagi pemerintah belum mengubah keputusan memindah lokasi bandara.
“Ini jalan wilayah kami. Hak kami mau memblokir atau apa saja. Pokoknya selagi bandara tetap di sini pemblokiran jalan terus berlangsung,” ujarnya saat ditemui Harian Jogja, Sabtu.
Pemblokiran jalan tersebut cukup merepotkan, terutama bagi warga luar daerah yang kebetulan ingin melintas di jalur itu.
Pantauan Harian Jogja, sejumlah orang masih berjaga di tempat pemortalan jalan. Warga menggunakan sarana seadanya untuk menghalangi akses jalan masuk.
Fajar mengungkapkan, warga dari luar yang ingin melintasi jalan itu harus izin terlebih dahulu. Jika main masuk saja, maka warga akan menggejar dan mengintrogasi.
“Ini bagian dari antisipasi karena banyak mata-mata untuk memuluskan proyek bandara,” tandasnya.
Pada Sabtu pagi, juga sempat terjadi pengejaran terhadap sebuah mobil berpelat merah. Menurut Fajar, sopir mobil tiba-tiba menyingkirkan portal dan masuk ke jalan kampung.
“Kebetulan sisi sebelah timur saat itu tidak dijaga, ada warga yang melihat kemudian memukul kentongan,” katanya.
Mendengar ada isyarat kentongan, warga pun berhamburan keluar. Lantas mereka mengejar mobil tersebut. Ternyata yang ada di dalam mobil orang Magelang yang ingin ke Pantai Glagah tapi lewat jalan kampung.
“Kami introgasi ada dua orang. Satu laki-laki dan satunya perempuan, sepertinya akan pacaran ke Glagah,” jelasnya.
Humas Wahana Tri Tunggal, Martono mengaku tidak ingin kecolongan oleh tim P2B2. Dia masih merasa khawatir Pemkab Kulonprogo hanya bermaksud mengelabui mereka dengan mewacanakan penghentian sementara pematokan.
“Kami enggak percaya, pokoknya aksi blokir jalan ini akan terus kami lanjutkan,” ujar Matono.
Secara terpisah, Pemkab Kulonprogo justru khawatir warga yang menolak bandara akan menyerang warga yang sudah pro.
Asisten Sekretaris Daerah (Asekda) II Kulonprogo, Triyono mewanti-wanti agar warga tidak melakukan aksi saling serang.
“Biar kondisi ini menjadi masalah Pemkab dengan warga yang masih kontra. Jangan sampai ada benturan fisik sesama warga,” paparnya.
Menurut dia, Pemkab akan semaksimal mungkin melakukan pendekatan persuasif kendati langkah itu tidak mudah.
Triyono juga memastikan pemasangan patok penentuan koordinat bandara tidak berlanjut meski masih ada tiga titik yang belum dipatok.
“Kami sudah bisa mendapatkan gambarannya. Kurang tiga titik saja kami hubung-hubungkan sudah mendapatkan gambaran pasti nanti,” jelas Triyono.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya