SOLOPOS.COM - Sultan Alam Akbar (JIBI/SOLOPOS/dok)

Sukoharjo (Solopos.com) – Sultan Demak, Kanjeng Sultan Alam Akbar, mengatakan penobatan Kanjeng Raden Adipati Suradi Joyonegoro sebagai Raja Keraton Pajang merupakan kultus simbolis. Dia menyadari penobatan Suradi tak bisa diikuti oleh atensi warga sebagaimana terjadi dalam budaya masa kerajaan berlangsung.

Sultan Alam Akbar (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Raja sekarang ini hanya simbolis kultus dan kami tak mau kolot. Penobatan itu fokus sebagai upaya pelestarian peninggalan Keraton Pajang,” katanya saat dihubungi Espos, Minggu (29/5) pagi. Dia mempersilakan kalangan akademisi meneliti garis keturunan Suradi pada silsilah Keraton itu. Termasuk sejumlah unsur di petilasan yang terdapat di Makamhaji, Kartasura. ”Silakan saja jika memang ada yang mau meneliti, karena di Demak pun masih banyak dari kalangan akademisi yang melakukan penelitian,” tambahnya.

Dia memastikan pertimbangan penobatan Suradi didasari oleh dua dimensi, baik sudut pandang tersirat dan tersurat. Dia mengatakan terdapat urutan jelas yang menghubungkan garis keturunan Suradi dengan Keraton Pajang. “Secara urutan jelas ada, suatu saat kami tunjukkan. Kami melihat dari dua dimensi dan kemudian meyatukannya,” imbuhnya.

Hal yang bisa dilakukan saat ini, lanjut dia, adalah melestarikan peninggalan. Ia mengatakan terdapat banyak hal yang bisa diteladani dari riwayat hidup Sultan Hadiwijaya dari peninggalan Keraton Pajang. Menurutnya, hal itu tidak sama dengan memecahkan diri dari sistem yang ada pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). “Kami dengan tim sudah mendirikan yayasan. Berarti, selaku putra daerah berkewajiban melestarikan,” katanya.

Ia juga menganggap permasalahan klaim trah tidak menjadi hal utama. “Yang penting kinerja baik. Untuk apa gelar, jika tak mencerminkan bagaimana raja itu. Kami tak menjual gelar,” tegasnya. Dia menginformasikan Yayasan Keraton Pajang telah tercatat oleh notaris dan mendapat pengesahan dari Depdagri mulai 2011.

ovi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya