SOLOPOS.COM - SPG Yamaha di Imos 2014, Kamis (30/10/2014). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

 

Harianjogja.com, JAKARTA — Penjualan sepeda motor di Tanah Air sepanjang Oktober turun tipis 4,28 persen atau susut 30.415 unit dibanding September. Isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan perlambatan ekonomi diduga kuat menjadi penyebabnya.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) menunjukkan, sepanjang Oktober lalu penjualan motor di Tanah Air mencapai 680.642 unit. Padahal, pada bulan sebelumnya, penjualan sebanyak 711.057 unit.

Dengan penambahan penjualan sepanjang Oktober, maka penjualan kendaraan roda dua dari januari hingga Oktober telah mencapai 6.760.557 unit. Penjualan terbanyak dibukukan di pulau Jawa yakni 62,48%, Sumatera 18,70%, dan Kalimantan 7,05%.

“Bulan Oktober tahun ini, benar-benar beda. Tahun-tahun sebelumnya, penjualan Oktober justru menguat,” tutur Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda motor Seluruh Indonesia, Sigit Kumala, saat dihubungi detikOto, di Jakarta, Jumat (07/11/2014).

Namun Sigit maupun AISI, hingga saat ini belum bisa menyimpulkan faktor penyebab penurunan penjualan itu.

Sigit hanya menduga-duga, penyebab itu antara lain sikap masyarakat yang mengantisipasi rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

“Ini baru dugaan saja, apakah karena isu itu (harga BBM) dan perlambatan ekonomi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya