SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Hewan Wuryantoro, Wonogiri, beberapa waktu lalu. Permintaan dari luar daerah untuk sapi Wonogiri saat ini kembali meningkat. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Suasana Pasar Hewan Wuryantoro, Wonogiri, beberapa waktu lalu. Permintaan dari luar daerah untuk sapi Wonogiri saat ini kembali meningkat. (JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

WONOGIRI – Permintaan sapi hidup dari luar Kabupaten Wonogiri kembali meningkat. Pada awal Desember ini, pengiriman mencapai 100 ekor/hari. Sedangkan sebelumnya, permintaan sapi hidup hanya sekitar 30 ekor/hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kabid Peternakan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Gatot Siswoyo, mengatakan peningkatan permintaan itu berasal dari Jakarta dan Jawa Barat. “Memang, belum sebanyak tiga atau empat bulan lalu dengan permintaan sekitar 200 ekor/hari. Tapi, setidaknya permintaan mulai naik. Harganya juga stabil yakni Rp70.000/kilogram,” katanya, Rabu (5/12/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia berharap naiknya permintaan sapi ke luar wilayah mampu meningkatkan gairah peternak. Stabilnya harga, lanjut dia, bersamaan rencana dibukanya impor sapi hidup oleh pemerintah pusat pada 2013. Ia khawatir jika impor dibuka terlalu besar, maka berpengaruh pada harga ternak lokal.

“Pemerintah daerah tidak bisa melakukan apa-apa karena itu kebijakan pemerintah pusat. Tapi, kami berharap ada pengendalian dari pemerintah pusat untuk impor sapi hidup. Sehingga daerah-daerah penghasil sapi bisa tetap menikmati keuntungan,” ujarnya. Selain itu, pihaknya juga berencana menarik investor pengolahan daging untuk melindungi peternak lokal di Kabupaten Wonogiri. Sehingga para peternak tidak bergantung pengiriman sapi hidup ke Jakarta dan wilayah lainnya.

Kepala Disnakperla Wonogiri, Rully Pramono Retno, membenarkan jika permintaan sapi ke luar wilayah Wonogiri mulai meningkat. Terkait investor untuk pengolahan daging di Wonogiri, menurutnya, masih merupakan wacana. “Untuk awal, kami mencoba mengirimkan daging dan karkas [tulang sapi dengan sedikit daging] ke luar Wonogiri. Ke depan, jika pasarnya semakin bagus, akan dikembangkan pabrik pengalengan daging,” katanya kepada Solopos.com.

Ia berharap rencana itu mampu menyejahterakan peternak dan menjaga kestabilan harga daging sapi. Saat ini, pihaknya tengah menawarkan kepada pedagang besar yang datang ke Wonogiri. “Peluang ini masih tinggi, terutama untuk kota-kota besar yang banyak mal dan hotel-hotel berbintang,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Agustus-Oktober, permintaan sapi hidup mencapai 6.000-7.000 ekor/bulan atau sekitar 200 ekor/hari dengan harga jual daging Rp70.000/kg. Sedangkan mulai awal November, permintaan sapi hanya sekitar 100 ekor/hari. Saat itu, harga jual daging sapi mencapai Rp80.000-Rp90.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya