SOLOPOS.COM - MENINGKAT -- Suasana sebuah pameran otomotif di Bandung beberapa waktu lalu. Perkembangan nilai penjualan otomotif di Indonesia saat ini sudah menempel Thailand. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

MENINGKAT -- Suasana sebuah pameran otomotif di Bandung beberapa waktu lalu. Perkembangan nilai penjualan otomotif di Indonesia saat ini sudah menempel Thailand. (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

JAKARTA – Kontes persaingan penjualan mobil di pasar domestik antara Thailand dan Indonesia semakin sengit. Pada Januari – Mei, Indonesia terus memperkecil jarak penjualan atas pesaing terbesarnya itu.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Indonesia bahkan mulai mengungguli Thailand dari sisi penjualan pada Mei kendati terpaut selisih yang sangat tipis. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat realisasi penjualan mobil pada Mei mencapai 95.499 unit. Data sementara yang ditunjukkan Thailand Automotive Industry menyatakan penjualan mobil di Negeri Gajah Putih itu pada Mei mencapai 94.811 unit, terpaut tipis 688 unit dengan Indonesia.

Angka penjualan mobil Thailand pada Mei tersebut diprediksi meningkat sekitar 8% dibandingkan dengan realisasi penjualan pada April sebesar 87.788 unit. Dengan proyeksi sementara pada Mei tersebut, pasar mobil Indonesia untuk pertama kalinya sepanjang 5 bulan pertama 2012 melampaui penjualan Thailand. Meski demikian, angka penjualan Thailand pada Mei masih bisa berubah.

Berdasarkan catatan Asean Automotive Federation (AAF), penjualan mobil Thailand pada Januari – April mencapai 367.109 unit, sedangkan Indonesia pada periode yang sama 337.791 unit sehingga selisih penjualan masih mencapai 29.318 unit.
Dengan perolehan pada Mei, akumulasi penjualan mobil Thailand pada 5 bulan pertama 2012 mencapai 461.920 unit sedangkan Indonesia 433.237 unit. Dengan demikian, selisih penjualan mobil Indonesia terhadap Thailand terus mengecil menjadi 28.609 unit.

Ketua I Gaikindo Yongkie D Sugiarto juga mengakui terus membesarnya penjualan mobil di dalam negeri tak lepas dari pulihnya industri otomotif Thailand dari dampak banjir. Sebagai negara yang menjadi basis produksi otomotif Jepang di tingkat dunia, ujarnya, posisi Thailand sangat memengaruhi kinerja industri otomotif di kawasan Asean dan Oceania. “Kalau industri Thailand atau Jepang ada masalah, dampaknya akan meluas termasuk Indonesia,” tuturnya.

Namun, dia pesimistis upaya Indonesia yang terus menempel ketat pasar mobil Thailand akan terus berlangsung hingga akhir 2012. Hal ini terkait erat dengan penaikan uang muka minimum untuk mobil menjadi 25% – 30% yang diberlakukan lembaga pembiayaan nonbank (leasing) dan perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya