Harianjogja.com, MUNICH — Pabrikan mobil mewah asal Jeman, BMW AG, berharap penjualan mobil kelas premium menanjak pada 2015, khususnya di luar Eropa. Pabrikan ini mengandalkan Seri 3, Seri 5, dan X5 untuk menggenjot penjualan.
Seperti dikutip Reuters, Jumat (05/12/2014), Kepala Penjualan BMW, Ian Robertson, mengatakan, penjualan mobil di dunia saat menghadapi beberapa kendala. Kegiatan bisnis terhambat gara-gara krisis politik di Eropa yang merupakan destinasi dari 40 persen mobil BMW.
Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar
“(Namun) kami masih melihat banyak peluang untuk pertumbuhan (penjualan) daripada risiko, pada tahun depan,” tuturnya.
Robertson mencontohkan pasar Tiongkok, Amerika Serikat, serta sebagian Eropa yang masih menjanjikan pertumbuhan penjualan. Pabrikan yang berbasis di Munich, Jerman, itu berharap tahun ini penjualannya mencapai 2 juta unit.
Namun, fakta menunjukkan, penjualan BMW sepanjang November lalu sedikit menurun dibanding bulan sebelumnya. Meski begitu, penjualan secara keseluruhan diharapkan tetap meningkat dibanding tahun sebelumnya.
BMW mengaku telah menggelontorkan investasi miliaran dolar untuk pengembangan mobil listrik di bawah merek ‘i’. Penjualan mobil setrum itu ditargetkan mencapai 20.000 unit pada 2015.
Adapun pada tahun ini, penjualan dalam 10 bulan pertama telah mencapai 12.000 unit. Penjualan terbanyak dibukukan BMW di Norwegia, Inggris, serta California, Amerika Serikat.
Pangkas Model MINI
Untuk meningkatkan daya saing produk, pabrikan yang juga menaungi merek premium MINI dan Rolls-Royce itu akan melakukan pengurangan jumlah varian mobil mewah buatanya. Pabrikan ini menyatakan akan memangkas lima hingga tujuh model besutan MINI.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
