SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Pedagang di sejumlah pasar Sragen enggan menjual daging sapi impor. Pasalnya, meski harganya lebih murah dibandingkan produk lokal, daging sapi impor tak laku dipasaran.

Salah satu anggota staf Kesehatan Hewan (Keswan), Dinas Peternakan dan Perikanan Sragen, Toto Sukarno, saat sidak daging di Pasar Bunder, Selasa (6/8/2013), mengatakan mayoritas pedagang lebih memilih daging sapi lokal. Hal itu diketahuinya berdasarkan sidak di sejumlah pasar besar di Kabupaten Sragen sejak beberapa waktu lalu. Hampir semua penjual daging sapi yang disidak tak memiliki stok daging sapi impor.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut Toto, para pedagang emoh menjual daging sapi impor karena tak laku di pasaran. Pembeli lebih memilih daging sapi lokal meski harganya terpaut puluhan ribu rupiah. Daging sapi import biasanya dijual Rp60.000 perkilogram, sedangkan daging sapi lokal dijual dengan harga Rp75.000-Rp80.000 per kilogram.

“Mereka sempat menjual daging sapi import. Tapi karena enggak laku, mereka enggak menjual lagi,” tandasnya.

Toto menambahkan, masih berdasarkan hasil sidak di sejumlah pasar tradisional, pasokan daging yang dijual di Kabupaten Sragen dalam kondisi aman. Ia mengklaim tim sidak tak menemukan kejanggalan pada kondisi kesehatan daging. Harga daging, baik sapi maupun ayam, menurutnya juga masih dalam kondisi normal, sekitar Rp75.000 – Rp80.000 per kilogram untuk daging sapi dan Rp30.000 untuk daging ayam. Harga daging diperkirakan naik H-1 hingga hari H Lebaran nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya