SOLOPOS.COM - Tulisan di pintu rumah Saeni. (JIBI/Solopos.com/Okezone)

Penjual warteg yang dirazia mengaku pusing dengan banyaknya pemberitaan miring.

Solopos.com, JAKARTA – Saeni, pemilik warung tegal (warteg) yang dagangannya diangkut Satpol PP Kota Serang saat dirazia, memilih bungkam kepada media.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak jelas apa alasan dirinya memilih tutup mulut kepada siapa pun yang berkunjung ke warung miliknya. Bahkan, di pintu wartegnya tertulis permohonan maaf karena ia enggan berkomentar.

“Mohon maaf tidak terima komentar apapun pusing. Trims,” begitu tulisan yang tertera di pintu sebelah kiri warung milik Saeni, Sabtu (18/6/2016).

Tulisan itu tampaknya ditempel pada siang hari selepas Saeni menerima kunjungan dari salah satu televisi swasta nasional.

“Tadi ada yang ke sini dari Jakarta, ramai, bawa-bawa kamera,” kata salah seorang warga sekitar, Rohimi.

Saeni sempat menghebohkan pemberitaan nasional lantaran dagangannya disita Satpol PP. Dari ramainya pemberitaan itu, bantuan terus berdatangan. Pro dan kontra di kalangan masyarakat pun terjadi terkait razia warung makan yang buka pada siang hari saat bulan Ramadan.

Warteg milik Saeni diketahui tutup semenjak tiga hari lalu setelah dirinya menerima donasi dari netizen yang menggalang untuk Saeni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya