Solo [SPFM], Rencana pemerintah untuk melakukan pembatasan BBM bersubsidi membuat penjual mobil bekas menurun drastic. Diungkapkan ketua Umum Himpunan Pedagang Dan Perantara Otomotif Surakarta (HPPOS) RM Haryanto Sudigdo, sebelum rencana ini bergulir, penjual mobil bekas rata-rata bisa menjual hingga 12 unit per bulan. Namun saat ini rata-rata anggotanya hanya bisa menjual 1 hingga 2 unit dalam satu bulan. Kondisi ini dinilai sangat mengkhawatirkan, terlebih bagi penjual mobil bekas kelas kecil yang modalnya diperoleh dengan pinjaman dari bank atau leasing.
Menurut Haryanto, penjual mobil bekas tersebut harus tetap membayar bunga, meski penjualan mereka sangat minim. Di sisi lain, Wakil Ketua (HPPOS) Triwahyudhi mengungkapkan pembatasan BBM Bersubsidi dengan ketentuan CC 1500 ke atas akan sulit untuk diterapkan. Pasalnya banyak mobil tua atau keluaran lama dengan CC 1500 atau di atasnya yang banyak dimiliki oleh masyarakat kelas bawah dan biasanya mereka gunakan untuk berwirausaha.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Lebih lanjut Triwahyudi menuturkan kebijakan penaikan harga BBM Bersubsidi dinilai lebih realistis dilaksanakan daripada pembatasan BBM Bersubsidi dengan ketentuan CC. Sebab meski berat, masyarakat akan cepat beradaptasi dengan kenaikan harga tersebut. Ia menilai pembatasan akan sulit untuk diterapkan di samping akan berpotensi menimbulkan kecurangan konsumen. [SPFM/dev]