SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO &ndash; </strong>Tak terasa, 15 hari di bulan Ramadan telah terlewati. Tepat di hari ini, Kamis (31/5/2018), umat Islam menjalankan puasa di hari ke-15. Beberapa waktu lalu, beredar kabar ada sesuatu yang mengerikan jika pertengahan Ramadan jatuh tepat di hari Jumat.</p><p lang="zxx">Kabar menghebohkan itu tersebar lewat video viral di dunia maya. Dalam video itu, seorang tak dikenal menceritakan ada sesuatu mengerikan yang terjadi apabila tanggal 15 <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180530/485/919128/6-kebiasaan-yang-bikin-puasa-ramadhan-rusak">Ramadan</a> jatuh di hari Jumat. Dengan penuh semangat orang itu menjelaskan beberapa kejadian menyeramkan berdasarkan hadis Nabi Muhammad.</p><p lang="zxx">Tapi, menurut Ustaz Riza Basalamah, pernyataan orang misterius di video viral itu tidak benar. Orang tersebut dianggap telah menyebarkan hoaks dan berdosa besar karena mencatut nama Nabi Muhammad. Sayangnya, video itu dipercaya karena kebetulan tanggal 15 Ramadan di tahun 2018 ini bertepatan dengan malam Jumat.</p><p lang="zxx">"Beberapa waktu lalu, saya mendapat kiriman video pendek. Di video itu diceritakan akan terjadi sesuatu yang mengerikan apabila pertengahan Ramadan jatuh tepat di hari Jumat. Dengan semangat dia membacakannya membuat orang yang menonton tertarik dan mungkin percaya. Dan memang dusta jika diulang-ulang disebarkan. Padahal itu hoaks," kata Ustaz Riza Basalamah dalam vlog yang diunggah di Youtube, Selasa (29/5/2018).</p><p lang="zxx">Ustaz Riza Basalamah menambahkan, siapapun orang yang berbohong dengan membawa nama Nabi Muhammad, maka dosanya sangatlah besar. "Barang siapa yang sengaja berdusta atas nama aku. Hendaklah dia bawa kursinya ke neraka. Jadi, jangan mudah menyebarkan hadis palsu tanpa penjelasan," sambungnya.</p><p lang="zxx">Selanjutnya, Ustaz Riza Basalamah membacakan sebuah hadis palsu yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud atas dasar sabda Nabi Muhammad. Padahal, Nabi Muhammad tidak pernah bersabda seperti yang tertulis dalam hadis tersebut.</p><p lang="zxx">"Tanggal 15 <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180528/485/918919/niat-puasa-ramadan-haruskah-diucapkan">Ramadan</a> tahun ini Insyaallah jatuh di hari Jumat. Jadi, itulah yang menjadi dasar bagi si penyebar hadis palsu ini. Arti hadis itu adalah, dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda, apabila ada suara dahsyat tepat di bulan Ramadan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal. Semua suku akan saling berselisih di bukan Dzulqa’dah. Dan akan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzulhijjah dan bulan Muharram. Dan manusia akan banyak yang terbunuh," terang Ustaz Riza Basalamah.</p><p lang="zxx">"Suara keras apakah itu, wahai Rasulullah? Beliau menjawab, suara keras yang terjadi di pertengahan Ramadan, pada malam jumat. Suara dahsyat itu mengagetkan orang-orang yang sedang tertidur, menjadikan orang berdiri terjatuh, para wanita yang masih gadis keluar dari kamarnya," sambung Ustaz Riza Basalamah.</p><p lang="zxx">"Pada malam Jumat di tahun tersebut banyak terjadi gempa bumi. Jika kalian telah melaksanakan shalat subuh di hari Jumat pada pertengahan Ramadan tersebut, masuklah kalian ke dalam rumah, tutuplah pintunya, lindungi diri kalian dengan selimut, tutuplah telinga kalian. Jika kalian merasakan adanya suara yang dahsyat maka <a href="http://lifestyle.solopos.com/read/20180531/485/919338/kata-ustaz-abdul-somad-soal-hukum-mengangkat-tangan-saat-berdoa">sujudlah</a> kepada Allah dan ucapkanlah, <em>s</em><em>ubhanal quddus, subhanal quddus, </em><em>r</em><em>abb</em><em>u</em><em>nal quddus. </em>Barangsiapa yang melakukannya niscaya akan selamat, dan yang tidak melakukannya akan binasa,&rdquo; lanjut Ustaz Riza Basalamah dalam menjelaskan arti hadis palsu tersebut.</p><p lang="zxx">Menurut penjelasan sejumlah ulama, hadis tersebut sifatnya mungkar atau tidak benar. Menurut Ibnu Jauzy, hadis tersebut palsu. Hadis palsu itu diriwayatkan oleh Nu&rsquo;aim bin Hammad dalam kitabnya<em>Al Fitan. </em>Ustaz Riza Basalamah heran mengapa banyak orang menyebarkan hadis palsu tersebut.</p><p lang="zxx">"Boleh saja menyebarkan atau mengamalkan hadis <em>dhoif </em>(lemah) dengan catatan, hadisnya tidak terlalu lemah, hadis itu masuk dalam kaidah umum. Dan terakhir tidak boleh diyakini berasal dari Nabi Muhammad. Kalau Anda mau menyampaikan hadis palsu, sampaikan agar orang lain tidak tertipu," tutup Ustaz Riza Basalamah.</p><p lang="zxx">&nbsp;</p><p><iframe src="https://www.youtube.com/embed/taQ5pc83lyM" frameborder="0" width="560" height="315"></iframe></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya