SOLOPOS.COM - Ilustrasi jambret (JIBI/Dok)

Penjambretan Ponorogo menimpa guru PNS di Jl. M.T. Haryono, Ponorogo.

Madiunpos.com, PONOROGO — Seorang guru PNS di salah satu sekolah dasar (SD) di Ponorogo menjadi korban penjambretan di Jl. M.T. Haryono, Ponorogo, Senin (23/5/2016) sekitar pukul 10.00 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Korban bernama Hastuti Aning Wahyu, 53, warga Jl. Kyai Hasan Besari, Kauman Ponorogo.

Kepada wartawan, Hastuti menceritakan penjambretan tersebut terjadi saat dirinya mengendarai sepeda motor matic. Sedangkan pelaku juga mengendarai sepeda motor matic.

Ekspedisi Mudik 2024

Hastuti menceritakan awalnya dia baru mengajar di sekolah dan mendapat telepon dari anaknya yang bertempat tinggal di perumahan Grand Shapphire yang berada di Jl. M.T. Haryono. Saat itu juga dia langsung bergegas ke rumah anaknya.

Korban mengaku meletakkan dompetnya di bagian bagasi depan motor dan mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sekitar 60 km/jam.

Saat berkendara, tiba-tiba pelaku datang dari arah timur dan memepet korban dari kiri. Pelaku langsung mengambil dompet yang diletakkan di bagasi depan.

Setelah mendapatkan dompet itu, pelaku kabur ke utara menuju ke arah SMK Sore Ponorogo.

“Saat kejadian penjambretan, di sekitar Jl. M.T. Haryono cukup sepi, dan saya sempat mengejarnya, tetapi tidak bisa menangkapnya,” kata dia kepada wartawan seusai melaporkan peristiwa penjambretan itu di Mapolres Ponorogo, Senin.

Lebih lanjut Hastuti menuturkan ciri-ciri pelaku penjambretan itu yakni seorang laki-laki dengan perawakan tinggi, kurus, mengenakan kaus merah, tangannya kecil, serta mengenakan sepeda motor matic.

“Di dalam dompet itu berisi uang tunai yang jumlahnya tidak banyak, ada ATM, KTP, SIM, Kartu Askes, Kartu pegawai, kartu anggota PGRI, dan kartu lainnya,” ujar dia.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudi Darmawan, mengatakan telah menerima laporan mengenai penjambretan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan dan pengejaran pelaku jambret itu.

Rudi menambahkan ciri-ciri pelaku penjambretan di Jl. MT Haryono ini sama seperti pelaku penjambretan di Desa/Kecamatan Balong yang terjadi pada Sabtu (21/5/2016).

“Kalau dilihat dari ciri-ciri kedua pelaku jambret ini sama, kemungkinan ini satu pelaku. Selain itu, modus operandi yang digunakan saat menjambret juga sama,” jelas dia.

Lebih lanjut, dia menuturkan dari keterangan korban, sebelum mengeksekusi penjambretan pelaku terlebih dahulu mengincar dan melihat kondisi tempat.

Setelah melihat ada korban yang bisa dijambret, pelaku membuntutinya dan melakukan eksekusi di tempat sepi.

“Ini sebenarnya modus operandi model lama. Jadi korban keliling untuk mencari korban, dan setelah ada korban langsung melakukan perencanaan penjambretan,” ujar Rudi kepada wartawan di ruang kerjanya.

Dia mengimbau kepada masyakarat khususnya ibu-ibu untuk tidak meletakkan dompet atau barang berharga di bagasi depan motor. Hal ini bisa memicu niat buruk orang melakukan penjambretan.

Menurut dia, lebih baik dompet dan barang berharga di masukkan dalam tas atau di bagasi belakang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya