SOLOPOS.COM - Sejumlah rekan Maria Novita Dela yang menjadi korban penjambretan berada di luar kamar jenasah RS Panti Waluyo, Solo, Kamis (20/12/2012). Maria yang merupakan mahasiswa UNS meninggal dunia akibat luka berat di kepala lantaran terjatuh dari motor saat kejadian tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Sejumlah rekan Maria Novita Dela yang menjadi korban penjambretan berada di luar kamar jenasah RS Panti Waluyo, Solo, Kamis (20/12/2012). Maria yang merupakan mahasiswa UNS meninggal dunia akibat luka berat di kepala lantaran terjatuh dari motor saat kejadian tersebut. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO—Kondisi Yeyen Rufaidah, 20, salah satu korban penjambretan mahasiswa UNS di Jl Adisucipto Karangasem, Solo, Kamis (20/12/2012), hingga Kamis malam berangsur membaik.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Kakak Yeyan, Gatot Mardani, 30, mengatakan Yeyen berangsur membaik setelah sebelumnya dirawat intensif di IGD RS Panti Waluyo Solo.

Meski masih sangat lemah, Yeyen sadar sepenuhnya. Wartawan tidak diperbolehkan menemuinya karena yang bersangkutan diharuskan istirahat.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi penjambretan menimpa dua mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Maria Novita Dela, 20 dan Yeyen Rufaidah, 20, saat berkendara di Jl Adisucipto, Sumber, Banjarsari, Kamis (20/12) pukul 05.00 WIB.

Nahas bagi Maria, ia meninggal dunia akibat luka berat di kepala lantaran terjatuh dari motor yang diboncenginya saat peristiwa itu terjadi.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Kamis, Maria yang merupakan mahasiswi Manajemen Fakultas Ekonomi UNS Solo asal Madiun itu meninggal dunia sesaat setelah tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Panti Waluyo Yakkum, Solo.

Sedangkan Yeyan, teman kuliah Maria asal Ronowijayan, Siman, Ponorogo tersebut mengalami luka berat di bagian rahang dan kepala dan dirawat intensif di RS yang sama.

Aksi penjambretan itu bermula saat Yeyan yang memboncengkan Maria menggunakan Honda Beat berpelat nomor AE 3740 BK melaju dari arah barat. Ketika itu Maria mencangklong tas di pundak kanan. Sesampainya di depan Fave Hotel tiba-tiba saja ada orang yang berboncengan dari arah belakang memepet mereka.

Pembonceng yang memepet langsung merampas tas milik Maria. Sempat terjadi tarik-menarik antara pelaku dan Maria karena dia berusaha mempertahankan tas miliknya.

Tak mau kalah para pelaku menarik tali tas itu sangat keras. Hingga akhirnya kedua korban terjatuh sangat keras ke sisi kanan. Para pelaku tidak berhasil merampas tas karena barang incaran mereka itu turut terjatuh.

Berdasarkan informasi, kedua mahasiswi semester III itu mengenakan helm. Namun, entah bagaimana kejadiannya mereka mengalami luka berat di kepala.

Kakak Yeyan, Gatot Mardani, 30, yang mendampingi Yeyen di ruang perawatan kepada wartawan menyampaikan, menurut kesaksian Yeyen, saat peristiwa terjadi kondisi sangat sepi mengingat masih pagi sekali.

Yeyen sempat pingsan namun tak lama. Setelah sadar ia meminta tolong kepada warga sekitar. Saat tersadar tersebut Yeyen mendengar ada warga yang berteriak jambret. Warga membawa Maria dan Yeyen ke RS Panti Waluyo.

“Kata Yeyen, sebelum kejadian ia bersama Maria baru saja habis melembur mengerjakan tugas kuliah di rumah temannya, Mutia, di Perumahan Fajar Indah,” ucap Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya