SOLOPOS.COM - Polisi memeriksa tersangka kasus penjambretan, Sofian Nababan, warga Medan, Sumut, Wahyudi Aditya, warga Gandekan, Jebres dan Adik Triyanto, warga Semanggi, Pasar Kliwon (dari kiri ke kanan) di Mapolsek Banjarsari, Selasa (18/12/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Polisi memeriksa tersangka kasus penjambretan, Sofian Nababan, warga Medan, Sumut, Wahyudi Aditya, warga Gandekan, Jebres dan Adik Triyanto, warga Semanggi, Pasar Kliwon (dari kiri ke kanan) di Mapolsek Banjarsari, Selasa (18/12/2012). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Pengorbanan Sofian Nababan, 35, datang ke Solo dari kampung halamannya di Medan begitu mulia. Lelaki asal Dusun II Hasang, Kualuh Selatan, Labuhan Utara itu berniat menghadiri pengajian dan berkonsultasi agama kepada salah satu ustaz di Solo.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Dorongan untuk memperdalam ketaqwaan begitu hebat hingga ia nekat datang ke Solo dengan hanya berbekal uang seadanya. Semua dilakukannya demi beribadah demi merengkuh ridho-Nya. Namun, keyakinannya goyah saat ia menemui kesulitan ekonomi saat hidup di Kota Bengawan.

Lima hari sudah sejak berada di Solo 10 Desember lalu ia menginap di sebuah hotel di Banjarsari. Selama itu pula ia telah menghabiskan banyak uang agar dapat bertahan hidup.

Sebelum berhasil mengikuti pengajian di sebuah majelis di Mangkunegaran dan menemui ustaz seperti yang telah ia rencanakan, uang miliknya menipis. Tatkala desakan kebutuhan perutnya sangat kuat menerpa ia menjambret tas orang di depan kantor BRI Nusukan, Banjarsari, Jumat (14/12/2012) pukul 20.00 WIB.

Lantaran tak mempunyai pengalaman menjambret, aksi lelaki yang masih lajang itu dapat dengan mudah dipergoki korbannya, Siti Eny Chamdiyah, 41, warga Praon RT 001/RW 007, Nusukan, Banjarsari. Ketika itu korban yang merupakan pedagang kaki lima di depan BRI Nusukan sedang melayani pembeli. Saat korban lengah Sofian menjambret tas korban yang berada di samping korban. Korban sontak teriak jambret saat memergoki Sofian. Warga yang mengetahui kejadian itu meringkus pelaku dan menyerahkan kepada aparat Polsek Banjarsari. Akibat berurusan dengan polisi, Sofian stres.

Kapolsek Banjarsari, Kompol Andhika Bayu Adhitama, melalui Kanitreskrim, AKP Edi Hartono, saat gelar perkara di Mapolsek setempat, Selasa (18/12/2012), menyampaikan penyidik harus mendatangkan dokter dan psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan Sofian. Karena stres, pembicaraannya menjadi tidak jelas. Ketika ditanya hal tertentu ia menjawab hal lain.

“Pemeriksaan dokter dan psikolog masih berjalan. Hasil pemeriksaan itu nantinya menentukan penanganan. Yang jelas pelaku telah terbukti menjambret,” terang Edi.

Sebelumnya, aparat juga membekuk dua penjambret, Wahyudi alias Pekok, 29, warga Gandekan, Jebres, Solo dan Adek Triyanto, 23, warga Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Selasa (11/12/2012). Ia menjambret tas milik Suryani, 39, warga Karangasem, Laweyan, Solo di tepi jalan dekat Permakaman Bonoloyo, Kadipiro, Banjarsari. Nahas, saat beraksi para pelaku jatuh dari motor yang mereka tumpangi. Meraka pun menjadi bulan-bulanan massa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya