Solopos.com, KLATEN — Salah seorang penjaga perlintasan Kereta Api (KA) tanpa palang resmi di Pokak, Ceper, Klaten, atau yang dikenal sebagai perlintasan Mbah Ruwet, Sunarto, 60, meninggal dunia usai tertabrak KA, Sabtu (15/6/2019) pukul 13.30 WIB.
Penjaga perlintasan KA yang diketahui mengalami gangguan jiwa itu sempat terpental hingga 20 meter dari arah pos penjagaan rel KA.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Berdasarkan informasi yang dihimpun Saat pukul 13.30 WIB, KA kembali melaju dari arah Solo ke Jogja. Sunarto yang merupakan warga Pasungan, Ceper, Klaten, bertugas menutup palang di sebelah barat rel, sedangkan Juwoto menyetop pengendara yang melintas dari arah timur rel. Sewaktu posisi KA mendekati perlintasan Mbah Ruwet Klaten, posisi Sunarto diduga sangat dekat dengan KA. Akibatnya, Sunarto tertabrak KA hingga terpental dan meninggal dunia di lokasi kejadian. “Saya tidak tahu kejadian persisnya. Teman saya, Pak Juwoto juga tidak tahu. Soalnya, Pak Juwoto berada di sebelah timur rel. Saat kejadian, pandangan matanya tertutup KA yang melintas. Begitu KA lewat, tahu-tahu Pak Sunarto sudah meninggal dunia di sebelah selatan perlintasan ini. Yang saya dengar, di antara bagian tubuh yang terluka, yakni di kedua kakinya,” kata salah satu penjaga perlintasan rel KA Mbah Ruwet, Slamet, 60, saat ditemui Slamet mengatakan perlintasan Mbah Ruwet rutin dijaga enam penjaga secara bergiliran sejak enam tahun terakhir.
“Selama enam tahun terakhir itu tak pernah ada kejadian orang tertabrak KA. Hari ini justru ada kejadian lagi. Justru yang tertabrak penjaganya sendiri. Tapi, Pak Sunarto sempat mengidap gangguan jiwa. Sejak 10 hari terakhir, kalau diajak bicara selalu tidak nyambung. Kalau obatnya habis memang seperti itu,” katanya. Setelah mendapat laporan kejadian itu, petugas Satlantas Polres Klaten dan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten mendatangi lokasi kejadian. Jenazah Sunarto dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten.