SOLOPOS.COM - Pisang sebagai ilustrasi penis bengkok. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Penyakit Peyronie atau penis bengkok tak jarang membuat pria kehilangan rasa percaya diri dan bisa memicu impoten. Sebenarnya, belum diketahui secara pasti penyebab pria bisa memiliki penis melengkung.

Namun, beberapa dokter memiliki teori penis melengkung disebabkan cedera sehingga memicu trauma pada peni. Adanya gesekan secara tidak langsung yang menyebabkan cedera atau pendarahan ringan pada penis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jasad Siswi MTS Korban Pemerkosaan & Pembunuhan Ditemukan Ibunya Sendiri

Namun demikian, penis bengkok juga dialami pria sejak lahir. Ahli andrologi, dr Nugroho Setiawan, seperti dikutip Detik.com pada 25 Januari 2018 lalu, ada pria yang mengalami penis melengkung sejak lahir karena ada jaringan yang luka.

Ekspedisi Mudik 2024

Penyakit yang bisa memicu impoten itu diawali dengan benjolan kecil atau penyempitan pada batang penis bawah kulit, yang berkembang membentuk deposit datar yang kadang-kadang berukuran sekitar 7 cm.

Kisah Tragis: Pasien Puksesmas Pulang Sambil Gendong Jasad Bayi

Plak ini menyerang dan menggantikan penutup elastis penis dengan bahan yang tidak fleksibel. Ketika seorang pria dengan Peyronie mengalami ereksi, plak tidak mengembang sehingga penis bengkok.

Impoten

Sepertiga laki-laki dengan Peyronie merasa rasa sakit saat ereksi dan beberapa lainnya menjadi impoten. Dalam beberapa kasus, kepala penis tidak terisi darah.

Karena peradangan pada awalnya dikaitkan dengan jaringan parut, mengakibatkan ketidaknyamanan dengan ereksi dan distensi. Banyak pasien mengeluh bukan hanya karena kelengkungan ereksi, namun juga karena berkurangnya panjang dan ketebalan penis.

Lava Tour Merapi Diwarnai Tragedi: Penumpang Jip Terjungkal ke Aspal

Hal itu semua dipicu berkurangnya jaringan elastis dan distensi yang dihasilkan. Kebanyakan pasien dengan penis bengkok dapat terus berfungsi secara seksual dengan lengkungan di penis. Hanya beberapa pasien dengan distorsi yang lebih besar, tidak dapat memiliki hubungan seksual yang memuaskan.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa pria dengan penyakit Peyronie kehilangan kemampuan untuk menjebak darah di penis atau impoten. Hal ini bisa terjadi meski sulit membedakan antara orang yang memiliki masalah di penis dan orang yang kehilangan ereksi sekunder karena kecemasan dan stres.

Penyakit Peyronie atau penis bengkok adalah penyakit yang sangat umum. Kebanyakan usia paruh baya, meskipun ada pasien muda usia 20-an tahun dan ada beberapa pria usia 80-an tahun yang masih aktif secara seksual mengeluhkan penyakit ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya