SOLOPOS.COM - Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso menunjukkan barang bukti berupa atribut TNI yang dikenakan Fernando untuk mencari mangsa dalam gelar perkara di Mapolres Sragen, Senin (22/8/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Penipuan Sragen terungkap saat seorang yang mengaku sebagai anggota TNI dibekuk petugas.

Solopos.com, SRAGEN — Seorang anggota TNI gadungan dibekuk tim gabungan dari Sub Denpom IV/4-1 Sragen, Koramil 13/Sukodono, Kodim 0725/Sragen dan Anggota Polsek Sukodono pada Senin (22/8/2016) dini hari.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

TNI abal-abal bernama Fernando, 24, warga Plumpungan Ceper, Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara itu ditangkap di kamar hotel di Ring Road Utara Sragen. Dia dijebak oleh keluarga TA, 23, perempuan asal Sukodono yang dijanjikan akan dinikahi Fernando.

Fernando berkenalan dengan TA melalui jejaring sosial Facebook enam bulan lalu. Melalui situs pertemanan itu, keduanya pun menjalin hubungan asmara. Pada 16 Agustus lalu, Fernando datang ke rumah TA.

Dia berjanji akan membawa orang tuanya untuk melamar TA pada 17 Agustus pukul 10.00 WIB. Fernando lalu meminta izin untuk menukar sepeda motor tanpa pelat nomor yang dibawanya dengan sepeda motor Kawasaki KLX milik kakak TA. Fernando berdalih sepeda motor itu akan digunakan untuk menjemput orangtuanya yang baru tiba di Sragen.

Namun, hingga hari H, Fernando dan orangtuanya tak kunjung datang. Merasa curiga dengan gelagat Fernando, keluarga TA lalu mencari tahu apakah dia benar-benar seorang TNI. Setelah mendatangi sejumlah markas militer TNI, keluarga TA mendapat informasi tidak ada anggota berpangkat Prada bernama Fernando. Keluarga lalu berinisiatif untuk menjebak Fernando.

Pada Senin dini hari, Fernando berjanji menemui TA. Keduanya bertemu di Alun-Alun Sasana Langen Putro Sragen pukul 02.30 WIB. Pada saat itu, Fernando mengajak TA bermalam di kamar hotel di Ring Road Utara. Pada pukul 03.30 WIB, Fernando akhirnya ditangkap oleh tim gabungan. Selanjutnya, Fernando diserahkan ke Polres Sragen untuk pengusutan lebih lanjut.

“Sejauh ini sudah ada dua orang warga Sragen yang ditipu. Keduanya adalah wanita yang ingin dinikahinya dan pemilik bengkel sepeda motor,” kata Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso dalam gelar perkara di Mapolres Sragen, Senin (22/8/2016).

Kapolres mengakui tidak menutup kemungkinan jumlah korban TNI gadungan itu bisa bertambah. Polisi masih mengembangkan penyelidikan untuk mencari tahu berapa jumlah korban yang pernah ditipu TNI gadungan itu. “Kami juga masih menyelidiki dari mana dia mendapatkan seragam TNI itu,” jelas Kapolres.

Saat ditemui wartawan, Fernando enggan buka suara. Dia memilih menggelengkan kepala saat ditanya perihal asal-usul seragam TNI yang dikenakannya. Saat diperiksa di Sub Denpom IV/4-1 Sragen, diketahui korban TNI gadungan itu berjumlah lebih dari dua orang. Seorang mahasiswi di Jakarta juga pernah menjadi korban Fernando.

Mahasiswi itu pernah menyerahkan uang senilai Rp1,4 juta kepada Fernando. Tidak hanya itu, Fernando juga pernah melakukan hubungan layaknya suami istri bersama mahasiswi tersebut sebanyak dua kali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya