SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dokumen)

Penipuan Solo terjadi di Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon.

Solopos.com, SOLO–Seseorang mengaku perwira menengah polisi mencoba memerdayai warga dan pihak Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo. Pria yang mengaku berpangkat komisaris polisi (Kompol) tersebut berupaya menemui keluarga bandar narkoba yang telah diringkus polisi, Senin (11/4/2016) lalu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pantauan Solopos.com di lokasi kejadian, Rabu (13/4/2016), polisi yang mengaku menjabat Kasatnarkoba Polresta Solo itu berkali-kali menghubungi kantor Kelurahan Semanggi dan meminta nomor Linmas setempat. Polisi gadungan itu bermaksud untuk menemui keluarga atau istri Muhammad Musthofa alias Tofa, 39, bandar narkoba yang dibekuk polisi, Senin (11/4/2016) lalu.

Awalnya Lurah Semanggi Didik Wahyudi dan Danton Linmas Ahmad Rizki tak mencurigai rencana jahat di belakangnya. Mereka lantas menghubungi polisi bintara pembina desa (babinkantibmas) setempat dengan maksud menemui bersama-sama istri tersangka.

Setelah tiba di kediaman istri tersangka, polisi gadungan itu belum menunjukkan batang hidungnya. Ia justru kembali menelepon dan meminta Danton Linmas untuk menemui istri tersangka narkoba dan meminta nomor teleponnya.

Tak berselang lama, polisi gadungan itu kembali menghubungi Danton Linmas dan mengurungkan niatnya menemui istri tersangka.

“Saya bilang bahwa saya sekarang di TKP [tempat kejadian perkara] bersama polisi dan wartawan. Setelah itu dia bilang tak jadi ke TKP,” ujar Ahmad Rizki.

Kejadian itu langsung membuat Danton Linmas curiga. Terasa sangat ganjil ada seorang polisi tiba-tiba minta diantar Linmas untuk menemui keluarga tersangka. Tak hanya itu, upaya menemui keluarga tersangka juga selama ini tak pernah terjadi selain untuk hal-hal tak baik. Padahal, pelaku sudah menjadi tersangka dan dirilis ke media massa.

“Saya mulai curiga ada apa ini? Makanya saya ajak polisi dan wartawan ke lokasi,” ujarnya.

Kasatnarkoba Kompol Ary Sumarwono memastikan seorang yang mencoba menemui istri tersangka itu adalah polisi gadungan. Ia berjanji akan mengusut dan menangkap pelaku yang mencatut nama Polri itu.

“Tangkap dia sekarang. Mencatut nama polisi, apa maksudnya?” paparnya.

Lurah Semanggi, Didik Wahyudi mengaku bukan sekali ini saja dihubungi orang yang mengaku polisi dan meminta uang tebusan untuk warganya yang bermasalah di kepolisian. Selain itu, pelaku juga kerap meminta agar difasilitasi dipertemukan dengan istri atau keluarga pelaku tindak kriminalitas.

“Pernah juga saya kasihkan nomor Pak Kapolsek karena sering nelepon meminta uang dengan mengaku polisi,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya