SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan (JIBI/Harian Jogja/Dok.)

Sejumlah warga Solo melaporkan Hannien Tour and Travel ke polisi karena gagal berangkat umrah.

Solopos.com, SOLO — Sejumlah warga yang gagal diberangkatkan umrah oleh penyelenggara perjalanan umrah Hannien Tour Travel membuat laporan resmi kasus penipuan oleh manajemen biro tersebut ke Satreskrim Polresta Solo, Kamis (5/10/2017).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Langkah tersebut mereka tempuh karena manajemen Hannien Tour Travel hingga kini belum juga memberikan kepastian terkait rencana perjalanan umrah mereka. Koordinator kelompok korban penipuan Hannien Tour Travel, Wisnu Taufik Hidayat, menceritakan pada pekan lalu pernah membuat pengaduan ke Polresta Solo terkait pelayanan mengecewakan manajemen Hannien Tour Travel.

Mereka membuat pengaduan sebagai langkah juga agar manajemen Hannien Tour Travel mau bertanggung jawab. “Tapi sampai sekarang tidak ada respons dari mereka. Kami hubungi malah susah. Maka dari itu kami naikkan menjadi pelaporan,” kata Wisnu saat ditemui wartawan di Mapolresta Solo, Kamis.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Kerten, Laweyan, tersebut mengaku sudah membayar uang tunai senilai Rp58,5 juta ke Hannien Tour Travel untuk biaya umrah tiga orang, yakni dirinya, istrinya dan anaknya. Dia tidak menyangka manajemen Hannien Tour Travel tidak bertanggung jawab.

Menurut dia, manajemen Hannien Tour Travel menjanjikan bisa memberangkatkan dirinya dan angota keluarganya ke Tanah Suci pada April lalu, tapi ternyata tidak juga terealisasi hingga sekarang. “Sekitar pada Juni lalu kami yang mendaftar umrah dikumpulkan pihak Hannien Tour Travel di Masjid MUI dekat Pasar Klithikan. Mereka memberitahukan pemberangkatan jemaah umrah belum bisa dipastikan. Kami kecewa. Segala latihan umrah padahal sudah kami ikuti, surat-surat juga sudah komplet,” keluh Wisnu.

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Agus Puryadi, membenarkan adanya laporan resmi dari calon peserta umrah yang merasa tertipu. Satreskrim Polresta Solo telah menerima sejumlah berkas seperti kuitansi pembayaran, surat perjanjian keberangkatan, dan dokumen lain yang menjadi barang bukti laporan kasus penipuan tersebut.

Satreskrim Polresta Solo segera menindaklanjuti laporan warga yang gagal umrah tersebut dengan memanggil para terlapor. “Kami akan berkoordinasi dengan kepolisian Bogor karena kantor pusat biro perjalanan umrah yang dilaporkan berada di Bogor,” terang Agus saat ditemui wartawan di Mapolres Solo, Kamis siang.

Agus menuturkan Satreskrim Polresta Solo bukan kali ini menerima laporan kasus perjalanan umrah yang bermasalah. DIa menceritakan sekitar dua bulan yang lalu Satreskrim Polresta Solo juga menerima laporan dari puluhan orang yang juga merasa ditipu penyedia jasa pemberangkatan umrah.

Namun, menurut dia, kasus tersebut tidak melibatkan biro perjalanan umrah yang sama dengan yang dilaporkan pada Kamis ini oleh warga. “Travelnya beda, tapi modusnya sama. Untuk kasus dua bulan yang lalu akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan antara pelapor dan terlapor,” terang Agus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya