SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan dengan sasaran perhiasan. (cbc.ca)

Solopos.com, SALATIGA  – Aksi penipuan dengan modus operandi menyembuhkan santet diungkap aparat Polres Salatiga, Senin (8/8/2016) malam. Pelaku penipuan Salatiga itu adalah Sodik Iskandar, 40, warga  Keroncong Permai EP41/10 RT 004/RW 004, Desa Keroncong, Kecamatan Jatiwulung, Tangerang dan Herman Aswarda, 40, warga Jl Terminal No 10 RT 013/RW 001, Pagaralam, Palembang.

Informasi yang diterima Semarangpos.com dari bagian humas Polres Salatiga, Rabu (10/8/2016), aksi penipuan Sodiq dan Herman itu terjadi Sabtu, 30 Juli 2016. Korban mereka adalah YA, warga Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akibat penipuan itu, YA yang sehari-hari berdomisili di Kota Salatiga itu mengalami kerugian hingga Rp10 juta. Dalam pengakuannya kepada petugas, korban mengaku awalnya bertemu tersangka Sidiq di Mal Ramayana.

Saat itu, tersangka berpura-pura menanyakan lokasi peninggalan bersejarah di Kota Salatiga. “Saya menjawab tidak tahu. Setelah itu muncul pelaku kedua [Herman] yang ikut nimbrung dan mengatakan kalau museum benda-benda bersejarah itu adanya di Solo dan Semarang,” ujar korban kepada petugas seperti dilansir laman Tribata News Polres Salatiga, Rabu siang.

Di tengah-tengah percakapan itu, tiba-tiba kedua tersangka mengatakan bahwa korban terkena santet. Mereka juga mengaku bisa membantu korban karena memiliki kemampuan menyembuhkan santet.

Korban pun percaya dengan pernyataan kedua lelaki itu bahwa dirinya terkena santet. Ia pun menuruti semua permintaan pelaku, bahkan saat diminta bertemu di sebuah rumah makan di kawasan jalur lingkar selatan (JLS) Kota Salatiga, sambil membawa uang Rp2 juta.

Di rumah makan itu, pelaku menunjukkan kepada korban sebutir telur. Pelaku kemudian memecahkan telur itu yang di dalamnya terdapat tiga batang jarum.

Aksi pelaku itu pun membuat korban semakin percaya. Ia pun akhirnya menuruti permintaan pelaku penipuan Salatiga itu untuk melakukan ritual agar terbebas santet dengan cara membuang sejumlah uang kertas Rp2.000 ke perempatan terdekat dari lokasi warung makan.

Untuk melakukan ritual itu, korban disarankan pelaku penipuan Salatiga itu untuk menanggalkan seluruh perhiasan yang dibawa serta tas yang berisi uang Rp2 juta dan sejumlah barang penting lainnya. Korban yang sudah percaya pun menuruti permintaan kedua pelaku penipuan Salatiga itu.

YA baru sadar bahwa dirinya telah ditipu kedua lelaki itu saat kembali melakukan ritual yang diminta kedua pelaku itu. Saat kembali ke warung tempat mereka bertemu, kedua pelaku sudah menghilang beserta uang dan perhiasan milik korban. Atas penipuan ini, korban pun melaporkan kepada petugas Polsek Sidorejo, Salatiga.

Aparat kepolisian yang mendapat laporan itu langsung bergerak cepat. Mereka pun berhasil meringkus kedua pelaku yang saat itu tengah berada di sebuah rumah makan di kawasan Karangjati, Kabupaten Semarang, Senin malam.

“Kedua pelaku saat ini sudah kami amankan dan sedang kami selidiki berapa banyak aksi penipuan yang telah mereka lakukan. Bagi warga Salatiga yang merasa pernah menjadi korban kedua pelaku, kami imbau untuk melaporkan ke Polsek Sidorejo,” ujar Kapolsek Sidorejo, AKP Jumaeri.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya