SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Penipuan pembagian sembako yang mencatut nama Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat telah membuat kalang kabut para pengageng Keraton.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasalnya, warga dari sejumlah kelurahan di Kecamatan Pasar Kliwon berbondong-bondong mendatangi Keraton sambil membawa girik pengambilan paket sembako.

“Kami terus terang kaget tiba-tiba warga dari sejumlah kelurahan berdatangan ke sini untuk mengambil sembako. Padahal, kami merasa tak pernah menjanjikan,” kata Wakil Pengageng Museum Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KRMH Satryo Hadinagoro saat dihubungi Solopos.com, Kamis (16/8/2012).

Sejumlah warga yang mendatangi Keraton dan menagih sembako itu, jelas Satryo, berasal dari Kelurahan Semanggi dan Gajahan. Mereka datang Rabu (15/8/2012) sore dan malam hari sambil menunjukkan kartu girik pengambilan paket sembako. “Setelah saya cek, ternyata kartu girik itu bukan dari kami,” jelasnya seraya menjelaskan bahwa Keraton hanya akan membagikan zakat fitrah di Masjid Agung Solo, Sabtu (18/8/2012).

Menantu PB XII ini pun lantas meminta warga tersebut untuk menemui pihak-pihak yang telah memberikan kartu girik itu. Dari pengakuan warga, kata Satryo, kartu girik tersebut mengatasnamakan KGPH-PA Tedjowulan dan disosialisasikan di Sasana Purnama Badran. “Kartu girik itu bahkan telah menyebar luas di masyarakat. Namun, bukan atas nama Sinuhun PB [Paku Buwono] XIII,” tegasnya.

Salah Besar

Selama ini, kata Satryo, PB XIII bersama kerabat Keraton sama sekali tak pernah diajak membahas rencana pembagian sembako itu. Sehingga, pihaknya membantah adanya klaim nama PB XIII atau Dwitunggal dalam persoalan penipuan itu.

“Statemen Nino [KGPH Suryo Wicaksono] itu salah besar, seperti langit dan bumi. Nggak nyambung,” kata Satryo seraya meminta panitia penyelanggara acara untuk meminta maaf kepada publik dan kepada Keraton.

Sebelumnya, Suryo Wicaksono menyatakan bahwa batalnya pembagian paket sembako itu lantaran belum terbentuknya kabinet Dwitunggal. Sehingga, hal itu berdampak pada karut marutnya pembagian sembako yang sudah direncanakan Dwitunggal.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ribuan warga di wilayah Pasar Kliwon mulai bergejolak menyusul tak adanya realisasi pembagian sembako seperti yang telah dijanjikan. Batalnya acara itu diindikasi kuat karena adanya penipuan oleh pihak ketiga yang mengatasnamakan Dwitunggal Keraton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya