SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian CPNS (JIBI/Solopos/Dok)

Penipuan CPNS kali ini terjadi menyebabkan ribuan orang menjadi korban.

Solopos.com,JAKARTA — Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN-RB) mengapresiasi tindakan aparat polisi dan pejabat Kareg III Badan Kepegawaian (BKN) Bandung yang membongkar aksi penipuan perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kota Bandung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terbongkarnya kasus tersebut diharapkan dapat membuka mata bahwa penerimaan CPNS tidak bisa melalui calo. Kementerian PAN-RB berharap aparat penegak hukum dapat membongkar kasus tersebut smpai ke akar-akarnya.

“Aksi penipuan tersebut membuat para korbannya kehilangan puluhan hingga ratusan juta rupiah dan telah mencoreng proses reformasi birokrasi yang kini tengah berlangsung di Tanah Air,” ujar Kepala Biro Hukum Informasi dan Pelayanan Publik (HUKIP), Herman Suryatman, melalui keterangan tertulis, Jakarta, Sabtu (1/8/2015).

Lebih lanjut dia menegaskan, pemerintah telah memutuskan bahwa tahun ini tidak ada penerimaan CPNS. Kalau ada informasi dari pihak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, Herman menegaskan agar masyarakat mengabaikannya karena menyesatkan.

Salah satunya, baru-baru ini ada informasi yang beredar tentang jadwal seleksi CPNS di sejumlah kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. “Semua informasi yang menyatakan tahun ini ada seleksi CPNS adalah tidak benar,” ujar Herman tandas.

Aksi penipuan tersebut terkuak ketika seluruh korban dikumpulkan di Hotel Yehezkiel, tidak jauh dari Kantor Regional III Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Di sana, para korban diminta tersangka untuk menandatangani lembar kehadiran yang katanya untuk pendataan ulang pembagian surat tugas penempatan CPNS jalur kebijakan formasi umum.

Tersangka beralasan kondisi saat itu tidak memungkinkan untuk membagi surat tugas terkait. Karena itu, lembar tanda tangan kehadiran tersebut dimaksudkan sebagai kewajiban korban untuk datang kembali di tempat yang sama.

Dari total 2.200 orang yang terdaftar, hanya 420 orang yang dipanggil untuk menanda tangani lembar kehadiran. Kekesalan ribuan orang yang datang memuncak ketika pimpinan dalam pertemuan itu mengabaikan rentetan pertanyaan para hadirin. Mereka justru masuk ke ruangan di lantai satu Hotel Yahezkiel dan meninggalkan mereka yang telah berkumpul sejak pagi hari.

Akhirnya, sebagian hadirin memutuskan mendatangi Kantor BKN guna menanyakan kejelasan kebijakan seleksi CPNS tersebut. Mendapat laporan mengenai keganjilan tersebut, serombongan orang berseragam BKN yang diikuti oleh aparat Kepolisian akhirnya mendatangi kerumunan massa yang membludak di Hotel Yahezkiel dan mendatangi ruangan tempat tersangka berkumpul dengan beberapa orang yang diduga komplotannya.

“Kami menyatakan surat tugas yang akan diterima tersebut adalah palsu. BKN tidak pernah ada jalur kebijakan, apalagi sampai memberikan surat SK di jalan seperti ini,” kata Kepala Seksi Supervisi Kepegawaian BKN Regional III, Akhmad Muhlis.

Sontak pernyataan Muhlis tersebut mengejutkan para hadirin. Bahkan terdengar beberapa ibu menangis terisak karena uang dalam nominal besar yang telah dibayarnya lenyap seketika. “Saya jual rumah dalam semalam karena harus bayar 120 juta untuk seleksi CPNS ini,” ujar seorang ibu asal Kabupaten Subang sambil terisak.

Polisi pun menggiring tiga orang laki-laki dan seorang perempuan ke mobil polisi. Salah satu dari ketiga tersangka mengaku bekerja sebagai pegawai di Kantor Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan di Kota Bandung. Namun masih belum jelas bagaimana status kepegawaiannya saat ini.

Menyikapi hal tersebut, Karo Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PANRB kembali menghimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap praktek penipuan.

Sebelumnya, Kepala Bagian Komunikasi Publik Kementerian PANRB Suwardi juga menepis informasi berantai melalui media sosial mengenai jadwal seleksi CPNS di sejumlah kementerian dan pemerintah daerah. Dia telah mengecek langsung ke Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) dan membuktikan bahwa isu seleksi CPNS tahun 2015 yang beredar selama ini adalah hoax atau kabar palsu.

“Jika menemukan kabar mengenai seleksi CPNS, sebaiknya segera laporkan ke Kementerian PANRB untuk kami tindak lanjuti. Seluruh informasi mengenai hal ini akan dimuat di situs resmi Kementerian PANRB. Jadi jangan mudah percaya dengan informasi lain yang menyesatkan,” imbuh Suwardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya