SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelamar CPNS (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pihak Badan Kehormatan (BK) DPRD Solo mengapresiasi perkembangan baru kasus dugaan penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang dilakukan anggota DPRD Solo berinisial TM. Antara korban dan pelaku dikabarkan telah mengikat perjanjian internal.

“Dalam audiensi dengan dua korban tadi, mereka telah menjalin komunikasi dengan TM dan urusan uang itu akan diselesaikan akhir Januari ini,” ujar Ketua BK DPRD Solo, Paulus Haryoto seusai menerima laporan dari dua korban di Gedung Dewan, Solo, Rabu (15/1/2014).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

TM, anggota DPRD Solo dari Partai Gerindra, diduga terlibat dalam kasus penipuan CPNS. DPC Partai Gerindra Solo belum melaporkan kasus tersebut ke DPP. Partai berlambang kepala garuda itu menyerahkan penanganan kasus itu kepada Badan Kehormatan (BK) DPRD Solo.

Ekspedisi Mudik 2024

Pernyataan resmi itu disampaikan Sekretaris DPC Partai Gerindra Solo, Kurnia Sari, kepada Solopos.com, Jumat (10/1/2014) menjelang tengah malam. Pernyataan itu menjadi sikap resmi DPC Partai Gerindra Solo berdasarkan rapat koordinasi internal partai di Sekretariat DPC Partai Gerindra Solo, mulai pukul 20.00 WIB.

Lebih lanjut Paulus mengatakan pihaknya akan mengawal kesanggupan TM untuk menyelesaikan pengembalian uang korban dengan seksama. Berdasar laporan kedua korban, TM juga sanggup membuat perjanjian pengembalian secara tertulis dan BK siap menjadi saksi.

Selanjutnya, kata Paulus, pihaknya pada Jumat (17/1/2014) mendatang akan memanggil TM untuk dimintai keterangan. “Kalau kami hanya mendengarkan dari korban kan tidak tahu persis persoalannya. Karena itu kami juga harus meminta keterangan kepada TM,” papar dia.

Sementara itu, dua pelapor yang dimintai keterangan di salah satu ruang di DPRD Solo, tidak bisa dimintai keterangan karena telah pulang menyelinap melalui jalan keluar lain. Sedangkan Wakil Ketua BK, Umar Hasyim menambahkan pihaknya meminta media tak menyebut nama pelapor karena untuk melindungi yang bersangkutan. Umar khawatir pelapor akan ketakutan seperti salah satu korban lainnya.

“Kemarin salah satu korban malah jatuh sakit ketika namanya muncul di media. Ya harap maklum, karena mereka mungkin kan tidak biasa menghadapi persoalan seperti ini dan kemudian namanya muncul di media,” papar dia.
Iskandar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya