SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan (JIBI/Solopos/Dok.)

Penipuan Bantul dengan mengatasnamakan nama Cak Nun mencapai kerugian puluhan juta.

Harianjogja.com, BANTUL– Warga Piyungan, Bantul tertipu senilai Rp26 juta rupiah oleh sebuah lembaga pengajian yang mengklaim manajemen dari budayawan kondang Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aksi penipuan terjadi Mei lalu, saat seorang warga Perum Cepoko Indah, Dusun Kuden, Sitimulyo, Piyungan, Bantul bernama Kasiman hendak menggelar pengajian di rumahnya dengan mendatangkan Cak Nun.

Kasiman lalu meminta bantuan rekannya bernama Wiwik untuk mengurus acara pengajian dan kedatangan Cak Nun. Acara ditargetkan digelar 13 Juni ini. Menurut Kasiman, Wiwik lalu meminta bantuan temannya bernama Agus yang dianggap tahu jalur mendatangkan budayawan kondang itu. Agus menyarankan panitia acara mendaftar ke sekretariat Cak Nun di daerah Papringan, Sleman. Oleh pegawai sekretariat tersebut, panitia lalu diarahkan mendatangai Sekretariat Cak Nun di Jalan Wates dan melakukan pembayaran secara cash di sana. Kasiman lalu merogoh uang senilai Rp26 juta untuk membayar keperluan biaya melalui panitia.

“Sekretariatnya itu di Jalan Wates sekitar daerah Kalibayem [Desa Ngestiharjo, Kasihan, Bantul]. Ada tulisan Dzikir dan Cak Nun di situ,” ungkap Kasiman, Jumat (12/6/2015). Pegawai sekretariat bahkan menurutnya sempat menyurvei lokasi acara di Dusun Kuden.

Namun kejahatan itu terungkap saat jelang hari H, kala panitia membutuhkan lampu penerangan yang dijanjikan manajemen gadungan tersebut. Ternyata, pengurus sekretariat yang mengklaim manajemen Cak Nun itu tidak bisa lagi ditemui. Kantor sekretariat juga tutup. “Akhirnya kami diberitahu kalau sekretariat Cak Nun itu di Jalan Wates tapi di belakang Pom Bensin Kadipiro,” lanjut dia.

Pihaknya sempat mendatangai manajemen Cak Nun yang asli, manajemen membantah melakukan transaksi dengan panitia acara. “Sekarang, Agus itu juga kabur,” papar dia.

Manajemen Cak Nun, Zaki mengatakan, baru kali ini lembaganya dicatut oleh orang yang tidak bertanggungjawab. “Kalau menggunakan jasa kami, pasti saya tahu. Biasanya kalau pengajian di warga itu tidak meminta bayaran apalagi puluhan juta, dibayar seikhlasnya di lokasi acara. Tapi kalau yang mengundang perusahaan itu beda lagi,” papar Zaki.

Zaki membenarkan, perwakilan panitia sempat mengklarifikasi kebenaran manajemen Cak Nun ke sekretariat mereka. Belakangan kata Zaki, diketahui bahwa Polda DIY telah menyelidiki kasus penipuan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya