SOLOPOS.COM - Kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (9/1/2022). (Antara/Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, YOGYAKARTA — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan aktivitas Gunung Merapi meningkat cukup signifikan pada Rabu (9/3/2022) malam sejak pukul 23.18 WIB.

Gunung Api ini mengeluarkan awan panas guguran (APG) sejauh 5.000 meter mengarah ke tenggara. Akibatnya, sebanyak 253 warga dari sejumlah desa di Kabupaten Klaten dan Sleman mesti mengungsi karena terdampak hujan abu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari catatan BPPTKG, APG dengan jarak luncur sejauh 5.000 meter itu terjadi pukul 23.18 WIB, 23.29 WIB, 23.38 WIB, 23.44 WIB, dan 23.53 WIB. Amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi maksimal 570 detik.

Baca Juga : Merapi Luncurkan Awan Panas 5 Km, Ratusan Warga Sleman Mengungsi

Selain itu, teramati pula lava pijar sebanyak tujuh kali dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya. Sampai Kamis (10/3/2022) dini hari, Merapi masih meluncurkan APG maksimal 2.000 meter dengan amplitudo maksimal 75 milimeter dan durasi 191 detik.

“BPPTKG menyatakan pada pukul 01.30 WIB [Kamis] aktivitas Merapi telah melandai. Setelah kejadian APG sebelumnya, kegempaan didominasi gempa-gempa guguran,” kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui siaran pers yang diterima Harian Jogja, Kamis.

Muhari menyebut berdasarkan laporan BPPTKG luncuran APG itu memicu hujan abu di beberapa wilayah seperti di Pos Pengamatan Gunungapi Babadan; Desa Tlogolele Kabupaten Boyolali; Desa Ketep, Desa Jati, Desa Soronalan, dan Desa Gantang di Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelng.

Baca Juga : Merapi Luncurkan Panas, Warga Balerante Klaten Evakuasi Mandiri

Kemudian, Kelurahan Paten, Kelurahan Sengi, dan Desa Krinjing di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Selanjutnya, juga Desa Balairante di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

“Atas adanya peristiwa APG hingga hujan abu vulkanik itu sebanyak 253 warga mengungsi sementara ke tempat yang aman. Adapun rinciannya adalah 60 warga Klaten dan 193 warga Sleman,” ungkapnya.

Ia menambahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten dan BPBD Kabupaten Sleman telah melakukan pendampingan serta memberikan bantuan logistik kepada para pengungsi.

Baca Juga : Sempat Mengungsi Akibat Awan Panas Merapi, 193 Warga Kembali ke Rumah

Monitoring lanjutan serta aktivitas evakuasi warga yang tinggal di sekitar lereng Gunung Merapi telah dilakukan. BPBD juga meminta seluruh warga yang berada di dekat lereng Merapi agar segera menjauh dari zona bahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya