SOLOPOS.COM - Mentan Amran Sulaiman, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Iriawan, dan Wakapolri Komjen Pol Syafrudin, menunjukkan bawang putih yang ditimbun di Marunda, Cilincing, Bekasi, Rabu (17/5/2017) pagi. (@Kementan)

Penimbunan bawang putih di Bekasi digerebek Polri dan Kementan. Dampaknya, harga bawang putih turun 44%.

Solopos.com, JAKARTA — Tim Satgas Pangan terus melakukan pengawasan untuk mengantisipasi ulah pihak yang melakukan penimbunan bahan pangan. Hal ini menindaklanjuti penggerebekan penimbunan bawang putih dan bawang merah di Merunda-Cilincing, Bekasi, Rabu (17/5/2017) subuh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang berupaya melakukan penimbunan. “Yang main-main, izin importirnya akan dicabut,” kata Amran seperti dikutip dalam keterangan resmi pada Rabu (17/5/2017).

Kementerian Pertanian mengklaim penggrebekan ini sangat mempengaruhi harga bawang di pasar. Jika semula harga bawang berada di kisaran Rp40.000, lalu Rp38.000, dan kini sudah turun menjadi Rp25.000 atau turun hingga 44%. “Dulu katanya 2 bulan sebelum Ramadan harga bergejolak, tetapi tahun ini gejolak itu tidak ada kecuali bawang putih,” kata Amran yang dikutip akun Twitter @kementan, Rabu.

Mentan bersama Wakapolri Komjen Syafruddin R pada Rabu pagi melakukan penggrebekan terhadap penimbun bahan pangan berupa bawang putih, cabai merah kering, dan bawang bombay. Tempat penimbunan berada di kawasan Merunda-Cilincing, Bekasi. Penimbunan 182 ton bawang putih ditemukan di gudang milik PT Tunas Perkasa Indonesia (TPI).

“Yang main-main, izin importirnya akan dicabut,” tegas Amran.

Mentan menyampaikan tim Satgas Pangan akan terus melakukan pengawasan, di antaranya dengan memantau seluruh importir yang keseluruhannya berjumlah 42 importir. Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin R menghimbau agar para kartel dapat menghentikan kegiatannya yang merugikan masyarakat. “Kalau tidak dihentikan maka akan berhadapan dengan hukum,” ujar Syafruddin.

Wakapolri secara tegas mengatakan Satgas Pangan dibentuk untuk memerangi kartel pangan seperti untuk beras, cabai, bawang dan pangan lainnnya yang mengakibatkan harga pangan tidak terkendali sehingga menyengsarakan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya