SOLOPOS.COM - Pengusaha perahu wisata menjajal speed boat di Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten yang baru saja didatangkan dari Telaga Sarangan, Magetan. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Pemilik warung apung Rawa Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, mengusulkan ada ruang 1,5 hektare (ha) di badan waduk itu guna menjalankan usaha warung apung. Usulan itu disampaikan setelah mereka mendapatkan sinyal jika warung apung dan pemancingan masih bisa beraktivitas di badan waduk waktu penataan dan revitalisasi Rawa Jombor yang mulai bergulir.

Salah satu pengusaha warung apung, Sutomo, mengatakan ada sosialisasi yang menghadirkan sejumlah instansi terkait rencana penataan dan revitalisasi Rawa Jombor, Kamis (21/10/2021). Dalam sosialisasi itu, para pengusaha warung apung dan pemancingan mendapatkan sinyal masih bisa beraktivitas di Rawa Jombor. Sebelumnya, warung apung direncanakan dipindah ke daratan yakni ke plasa kuliner di sisi timur rawa.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Meski sudah mendapatkan sinyal masih bisa menjalankan usaha di badan rawa, para pengusaha warung apung belum mendapatkan kepastian soal luasan badan Rawa Jombor yang diperbolehkan untuk kegiatan usaha warung apung dan pemancingan.

Baca Juga: Jumlah Ponpes di Klaten Terus Meningkat, Kini Mencapai 100-an

“Dari sosialisasi kemarin, untuk warung apung dan pemancingan ada tempat di Rawa Jombor. Hanya saja, luasannya berapa dan lokasinya dimana ini yang belum ada titik kesepakatan,” kata Sutomo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (22/10/2021).

Soal luasan, Sutomo mengatakan sudah ada pembahasan antara pengelola warung apung, pemancingan, dan karamba yang selama ini memanfaatkan Rawa Jombor. Dari pembahasan itu, mereka mengusulkan ada ruang 1,5 ha untuk warung apung, 1,5 ha untuk pemancingan, dan 6 ha untuk karamba dari total luasan Rawa Jombor sekitar 180 ha.

Pembagian luasan untuk pemanfaatan kawasan Rawa Jombor itu sudah diusulkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Dia berharap usulan pembagian lokasi itu disetujui. “Untuk lokasinya dari warung apung kalau bisa tetap di lokasi saat ini [sisi utara Rawa Jombor],” kata Sutomo.

Baca Juga: Viktor Laiskodat Lulus Doktor UKSW, Angkat Disertasi Wisata NTT

Sutomo menjelaskan para pemilik warung bersedia bersama-sama melakukan penataan. Seperti bentuk hingga ukuran warung diseragamkan. Dia menilai jika disetujui, usulan luasan sekitar 1,5 ha itu cukup untuk menampung puluhan warung apung di Rawa Jombor. “Saat ini ada sekitar 40 warung apung di Rawa Jombor,” jelas Sutomo.

Komandan Kodim 0723/Klaten, Letkol Inf. Joni Eko Prasetyo, menjelaskan ada beberapa opsi untuk melakukan penataan Rawa Jombor salah satunya dilakukan serentak baik pemancingan, warung apung, maupun karamba. Dia menjelaskan secara umum petani karamba setuju dengan penataan Rawa Jombor.

“Saya harapkan ada komitmen yang sama oleh pemilik warung apung,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya