Pengusaha yang ditangkap terkait Wali Kota Tegal merupakan politikus Nasdem yang akan diduetkan sebagai calon Wawali Tegal.
Solopos.com, JAKARTA — Nama Amir Mirza Hutagalung mencuat setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno. Bahkan, sebelum ditahan KPK, Rabu (30/8/2017), Siti mengaku sebagai korban dari Amir. Siapa dia?
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Amir yang diketahui sebagai pengusaha itu merupakan Ketua Partai Nasdem Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Tengah Setyo Maharso di Semarang, Rabu, membenarkan penangkapan kader partai tersebut.
Menurut dia, Siti dan Amir rencananya memang akan diduetkan dalam Pilkada Kota Tegal pada 2018. “Kami tahu, tapi belum memberi rekomendasi,” katanya.
Ia menjelaskan tindakan Amir yang terkait dengan dugaan pidana yang dilakukan Wali Kota Siti Mashita tersebut merupakan tanggung jawab pribadi. “Murni tanggung jawab pribadi, tidak ada sangkut pautnya dengan partai,” katanya. Baca juga: Wali Kota Tegal Mengaku Cuma Korban.
Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Wali Kota Tegal Siti Mashita yang diduga terkait dengan proyek di Rumah Sakit Kardinah Kota Tegal. Sementara Amir Mirza ditangkap KPK saat berada di Jakarta.
Sementara itu, Siti Mashita mengklaim dirinya sebagai korban setelah terjaring OTT oleh KPK. “Salam hormat saya untuk masyarakat Tegal yang saya banggakan, saya korban,” kata Siti seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu.
Ia pun mengaku bahwa dirinya korban dari seseorang yang bernama Amir Mirza Hutagalung. “Amir Mirza Hutagalung,” kata Siti yang sudah mengenakan rompi khas tahanan KPK warna oranye itu. Amir Mirza diduga merupakan pengusaha terkait dengan kasus yang menjerat Wali Kota Tegal tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
