SOLOPOS.COM - Foto udara kendaraan para perantau yang mudik sedang antre untuk naik ke kapal feri di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Jumat (29/4/2022). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nym)

Solopos.com, SUKOHARJO – Geliat bisnis rental mobil kembali normal saat libur Lebaran 2022 seiring tingginya permintaan penyewaan kendaraan roba empat tersebut. Para pengusaha rental mobil mendapatkan keuntungan berlipat ganda selama libur Lebaran.

Pesanan rental mobil melonjak secara signifikan mulai beberapa hari menjelang Lebaran. Saking tingginya pesanan dari masyarakat, pengusaha rental mobil kehabisan stok hingga sepekan setelah Lebaran atau H+7. Tak ayal, para pengusaha rental mobil meraup cuan besar selama libur perayaan Lebaran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Paguyuban Rental Mobil Sukoharjo, Bagus Wahyu A.R., mengaku kebanjiran order sewa mobil dari masyarakat sejak H-2 Lebaran. Mayoritas penyewa mobil merupakan para perantau yang pulang ke kampung halaman. Mereka menyewa mobil selama beberapa hari untuk berwisata dan bersilaturahmi ke rumah sanak famili.

“Sejak H-2 Lebaran hingga H+7 Lebaran, tidak ada mobil yang diparkir di gudang. Semua full booked alias sudah dipesan konsumen,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (7/5/2022).

Baca Juga: Nggak Berubah Lur… Siswa di Sukoharjo Masuk Sekolah 9 Mei 2022

Tingginya permintaan sewa mobil berimbas pada harga rental mobil yang mengalami kenaikan 50 persen-100 persen saat momen libur Lebaran. Misalnya, harga sewa Innova Reborn naik dari Rp450.000 per hari menjadi Rp600.000-Rp650.000 per hari. Sementara itu, harga sewa mobil kelas premium seperti Toyota Fortuner atau Toyota Camry bisa dua kali lipat dibanding hari biasa.

Harga sewa mobil kembali normal pada awal pekan depan saat para aparatur sipil negara (ASN) dan pekerja kantoran kembali masuk kerja. “Lebaran tahun ini bakdannya pengusaha rental mobil. Mirip seperti sebelum muncul pandemi Covid-19 pada 2019. Banyak pemudik yang memesan mobil jauh-jauh hari sebelum Lebaran. Mereka mengambil mobil setelah tiba di kampung halaman,” ujar dia.

Baca Juga: Sebelum Balik, Pemudik Keplek Ilat di Kampoeng Syawal Sukoharjo

Kondisi berbeda terjadi selama dua tahun perayaan Lebaran pada 2020 dan 2021 di tengah badai wabah Covid-19. Bisnis transportasi tak luput dari dampak pandemi Covid-19 selama setahun. Para pengusaha rental mobil kehilangan pemasukan akibat wabah Covid-19. Tak sedikit bisnis rental mobil yang berhenti beroperasi lantaran tidak ada pemasukan sama sekali saat muncul pandemi Covid-19 pada Maret 2020.

Roda bisnis transportasi kian berat untuk bangkit pada masa pandemi Covid-19. Padahal, tak sedikit pengusaha rental mobil yang harus membayar angsuran pembelian mobil setiap bulan. “Pemerintah melarang masyarakat mudik ke kampung halaman. Otomatis, bisnis rental mobil sepi. Sebagian mobil hanya diparkir di gudang karena tak ada yang menyewa,” papar dia.

Baca Juga: Konsumsi Pertalite di Sukoharjo Naik 50% Saat Libur Lebaran, Solar?

Seorang penyewa mobil asal Bogor, Jawa Barat, Edi Suprapto, mengatakan menyewa mobil selama dua hari. Dia dan keluarganya berwisata ke sejumlah objek wisata di Soloraya seperti kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Selain itu, untuk bersilaturahmi dengan kerabat keluarga di Kabupaten Wonogiri. “Saya dan keluarga sudah setahun lebih tak pulang kampung. Sekarang bisa berkumpul bersama kerabat keluarga. Kemarin, sudah berekreasi ke Tawangmangu dan Wonogiri,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya