SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien menggunakan tabung oksigen. (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Warsono, pemilik  jasa penyewaan dan isi ulang oksigen medis di Klaten, Jawa Tengah, menjerit. Beberapa hari terakhir tabung oksigen menjadi barang yang banyak dicari di tengah meningkatnya kasus Covid-19.

Kelangkaan pasukan itu membuat kehidupannya semakin sulit karena omzetnya pun tidak pasti. “Enggak  tahu ini kok kondisi oksigen juga langka. Ini omzet tidak bisa ditentukan, sulit, sulit mencarinya,” katanya kepada wartawan  di kompleks RS Islam, Klaten, Selasa (29/6/2021), seperti dikutip dari Detik.com, Rabu (30/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sudah 15 tahun Warsono berbisnis oksigen medis di Klaten. Namun sejak pandemi melanda, kehidupannya menjadi serba sulit karena pabrik membatasi isi ulang oksigen medis untuk umum.

Baca juga: Ini Dia 4 SMK Swasta Terbaik Nasional, Salah Satunya di Solo

Ekspedisi Mudik 2024

Kebanyakan pabrik mengutamakan pasokan oksigen untuk rumah sakit. Sementara jatah untuk pengusaha seperti Warsono pun dibatasi.

“Kadang cuma bisa ngisi lima tabung besar per hari, memang dibatasi. Yang diutamakan pabrik saat ini yang untuk medis RS dulu, yang umum dibatasi, ya dapat tapi sedikit,” jelas Warsono.

Terbatasnya pasokan oksigen medis di Klaten membuat Warsono tidak bisa memenuhi semua pesanan konsumen. Padahal pelanggannya bukan hanya dari Klaten saja, tetapi juga luar kota.

Baca juga: Ini Dia 4 SMK Swasta Terbaik Nasional, Salah Satunya di Solo

Sebelum pandemi melanda, bukan hal sulit bagi Warsono  untuk mendapatkan stok oksigen medis di Klaten. Namun sejak pandemi melanda, dia justru kesulitan mendapat pasokan karena permintaan tinggi.

“Dulu ngisi bebas tidak dibatasi. Sekarang semua tabung mulai ukuran besar dan kecil diminati tapi barang tidak ada karena ngisi dibatasi,” paparnya.

Warsono menambahkan permintaan oksigen untuk dua pekan terakhir ini meningkat tajam. Sayangnya keterbatasan pasokan membuatnya sering menolak pesanan.

“Naiknya 100 persen, biasanya cuma 10 tabung setiap tiga hari tapi ini bisa sampai 20 tabung. Sehari ini saya nolak 50 orang karena stok kosong. Sedih tidak bisa melayani.  Kalau malam itu sampai tidak bisa tidur, telepon saya itu bunyi terus orang mencari tabung,” imbuhnya.

Baca juga: Rekor Terbaru, Kasus Covid-19 Klaten Tambah 666 Orang Sehari

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, kebutuhan oksigen untuk pasien Covid-19 di Klaten dan Soloraya terus naik entah sampai kapan. Selain pasokan oksigen yang terbatas, para tenaga kesehatan (nakes) juga mengalami kelelahan menangani lonjakan kasus penularan virus corona.

Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro (RSST) Klaten, Juli Purnomo, mengakui nakes mulai kewalahan mengatasi lonjakan pasien Covid-19 di RS itu.

Dia juga menyebutkan ketersediaan oksigen  mulai menipis. Kondisi itu mulai bisa diatasi setelah vendor tabung oksigen menambah pasokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya