SOLOPOS.COM - Petugas dari Disperindag ESDM Kulonprogo dan BBPOM DIY melakukan pemeriksaan pada produk makanan ringan di salah satu tempat industri di Dusun Cekelan, Desa Karangsari, Pengasih, Rabu (16/9/2015). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menyambut baik rencana pemerintah menyederhanakan golongan pengguna listrik

Harianjogja.com, JOGJA-Kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menyambut baik rencana pemerintah menyederhanakan golongan pengguna listrik bagi pelanggan nonsubsidi. Selama tidak ada kenaikan tarif, harga produk UMKM diyakini tidak ikut naik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penyederhanaan rencananya dilakukan dengan menaikkan daya 900 Volt Ampere (VA), 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA menjadi 4.400 VA. Perubahan ini dilakukan tanpa ada kenaikan tarif.

Mukhlis selaku Ketua Asosiasi Pengusaha Minuman Makanan Sleman mengatakan, rencana tersebut jelas akan menguntungkan UMKM karena selama ini banyak UMKM masih terkendala daya listrik.

“Bagi UMKM pembuat roti, buat nyalain blender dan mixer saja [daya listriknya] kurang. Saya yang sudah pakai 3.500 VA sebetulnya masih kurang. Pakai tiga mesin packing sama satu mesin pengaduk sering njeglek,” kata pengusaha minuman herbal yang beroperasi di kawasan Demak Ijo ini, Rabu (15/11/2017).

Sementara, saat pelaku usaha ingin meningkatkan daya listrik, mereka harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Mukhlis mengatakan, setidaknya UMKM harus menyiapkan uang sekitar Rp2 juta untuk tambah daya. Hal itu tentu akan berpengaruh pada biaya produksi dan membuat harga produk menjadi naik.

Dengan rencana pemerintah menaikkan daya tanpa mempengaruhi tarifnya tersebut, menurut Mukhlis sangat membantu kalangan UMKM.

“Selama enggak ada kenaikan tarif, harga produk kami juga enggak naik. Justru produktivitasnya bisa lebih banyak dan bisa menekan biaya produksi,” katanya.

Menurutnya, daya listrik ideal bagi kalangan UMKM adalah kisaran 3.000-an VA. Jika pemerintah sampai menaikkan sampai 4.400 VA, UMKM memiliki banyak kesempatan untuk meningkatkan skala produktivitasnya.

Humas PT PLN (Persero) Area Jogja, Paulus Kardiman mengatakan, penyederhanaan golongan pengguna listrik bisa memakan waktu yang lama.

Saat ini, ada 80% dari 1,1 juta pelanggan di Jogja yang menggunakan listrik di bawah 2.200 VA. Jika program penyederhanaan golongan itu
dilakukan, akan terjadi tambah daya massal pada pelanggan.

Petugas PLN juga perlu waktu untuk menunggu ketersediaan Miniature Circuit Breaker (MCB) sebagai mesin pembatas daya sampai melakukan proses pemasangannya. Penyesuaian fisik tersebut harus dilakukan sebagai dampak dari penyederhaan golongan pengguna listrik.

“Tapi kalau penyesuaian administrasi lebih mudah karena sudah pakai komputer jadi datanya bisa link ke Pusat,” kata Kardiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya