SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

JAKARTA– Booming mobil Kiat Esemka hasil rakitan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo terus berlanjut. Berbagai kalangan, dari Pejabat Pemerintah hingga politisi tak sedikit yang memesannya. Selain digadang-gadang bisa menjadi mobil nasional, harganya pun terbilang cukup murah dibandingkan mobil buatan asing .

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, untuk mewujudkan keinginan besar Indonesia mempunyai mobil nasional, Kiat Esemka membutuhkan industri besar untuk menjadi pendamping agar bisa masuk dalam industri massal.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi berpendapat, pihaknya sebagai pengusaha swasta tidak serta merta ingin ikut mensponsori pengembangan mobil Kiat Esemka tersebut. Sebab, akan dilihat sejauh mana untung dan ruginya.

“Sebagai pengusaha, tentunya itu penting,” kata Sofjan di Jakarta, Jumat (13/1/2012).

Dia mengungkapkan, Indonesia pernah memiliki trauma besar terhadap keberadaan mobil nasional yang pernah diprogramkan sejak lama. “Jangan sampai, kendaraan ini hanya diminati pembeli satu dua tahun saja. Setelah itu, jadi rongsokan dan tak dilirik lagi,” ujar Sofjan.

Hal itu, kata Sofjan, akibat minimnya pengadaan suku cadang dan proses perawatan setelah proses pemasaran produk. “Nah, pemerintah bisa jamin tidak suku cadangnya dan jumlah bengkel untuk perawatan dan perbaikan,” tuturnya.

Dia mengaku bahwa produk Kiat Esemka karya pelajar SMK tersebut terbilang bagus dan menjual tapi tidak ada salahnya tetap mengajak mitra asing atau masih menyertakan produk mancanegara.

“Sebab, nanti setelah diproduksi besar-besaran, ditakutkan suku cadangnya minim dan perawatannya juga mahal. Jadi, tidak laku,” ujar Sofjan.

Sofjan menyarankan, sebaiknya tetap menggunakan suku cadang produk impor yang sudah teruji hingga kita mampu memproduksi sendiri secara besar-besaran.

“Toh, bisa saja komposisinya 80 persen produk lokal, sisanya (20 persen) impor. Mobilnya kan tetap dicap sebagai mobil nasional atau mobil murah Indonesia,” tegasnya. VIVAnews

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya