SOLOPOS.COM - Sejumlah pengurus Partai Nasdem Boyolali mengundurkan diri, Jumat (1/2/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

Sejumlah pengurus Partai Nasdem Boyolali mengundurkan diri, Jumat (1/2/2013). (Septhia Ryanthie/JIBI/SOLOPOS)

BOYOLALI — Sejumlah pengurus DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Boyolali menyatakan mengundurkan diri dari partai tersebut. Mereka mengaku pergerakan para petinggi partai tersebut belakangan tak lagi sejalan dengan idealisme mereka di awal partai itu didirikan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dewan Pembina Partai Nasdem, Domo Prasojo kepada wartawan, Jumat (1/2/2013), di awal Partai Nasdem mengembangkan sayap di Boyolali, dirinya dan para pengurus tertarik bergabung karena menilai idealisme tentang perjuangan Partai Nasdem untuk membawa perubahan di Indonesia yang ditawarkan para petinggi partai sama dengan idealisme mereka.

“Para pengurus di DPP mengagung-agungkan demokrasi untuk membawa perubahan bangsa Indornesia ke arah yang lebih baik. Karena itulah, kami saat itu merasa sangat sepaham. Namun belakangan dalam perjalanannya, para petinggi partai tidak lagi bersikap demokratris. Bahkan mereka tak lagi menjalankan partai sesuai tata cara dan mekanisme yang sebenarnya,” beber Domo.

Menurutnya, jajaran di DPP sering bertindak memotong kaki sendiri atau menggunting dalam lipatan.

”Kami sebagai pengurus yang ada di bawah ini jadi merasa disepelekan dan bingung dengan cara-cara yang seperti itu,” katanya.

Senada dikemukakan Sekretaris DPD Partai Nasdem Boyolali, Guntur Wahyudi. Diakui Guntur, para anggota Partai Nasdem di wilayah itu sering menanyakan tentang gejolak yang terjadi di tingkat DPP. Hingga kini, lanjut dia, mereka belum mendapatkan kejelasan.

“Ketidakadanya kejelasan itu membuat kami memutuskan untuk mundur, terlebih karena tidak ada lagi persamaan idealisme tentang perjuangan itu,” kata Guntur.

Menurut Guntur, pengunduran diri segenap pengurus Partai Nasdem itu juga akan diikuti dengan jajaran pengurus di tingkat DPC di 19 kecamatan.

”Ada sekitar 2.000 anggota yang sudah menyatakan akan ikut mundur baik sebagai anggota maupun sebagai pengurus. Pengunduran itu akan kami layangkan secara resmi kepada pengurus DPP. Dengan mundurnya kami, berarti juga membatalkan semua pernyataan yang pernah kami buat saat bergabung dengan Partai Nasdem dan setelah ini kami tidak ada lagi hubungan dengan Nasdem,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya