Sragen (Solopos.com)–Sejumlah pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Ranting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Karangmalang mengaku diintervensi pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) agar mencabut dukungan mosi tidak percaya. Intervensi tersebut terjadi menyusul semakin menguatnya dukungan mosi tidak percaya.
Penegasan itu disampaikan Ketua PAC PDIP Karangmalang, Wagimin, saat dijumpai wartawan di Nglorog, Sragen, Selasa (29/3/2011). Dia menerangkan dukungan mosi tidak percaya terhadap pengurus DPC bertambah. Dia menyatakan sejumlah pengurus dari 11 PAC mendukung mosi tidak percaya, yakni dari PAC Tangen, Jenar, Gesi, Miri, Sukodono, Masaran, Sambungmacan, Karangmalang, Mondokan. Gemolong dan Plupuh.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Setelah mosi tidak percaya disampaikan ke Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), belakangan muncul intervensi dari pengurus DPC. Intervensi itu ditujukan kepada pengurus PAC dan pengurus Ranting agar menolak menandatangani dan mencabut dukungan mosi tidak percaya terhadap DPC. Intervensi itu dilakukan dua orang pengurus DPC yang datang langsung ke PAC,” ujar Wagimin.
Dia mengungkapkan mereka juga mengancam para pengurus yang tetap mendukung mosi tidak percaya akan dimasukan dalam catatan hitam. Akibat intervensi itu, lanjutnya, pengurus PAC Karangmalang pecah. Sebanyak lima pengurus dari sembilan pengurus PAC, kata dia, menyatakan tetap mendukung mosi tidak percaya.
Sementara Ketua DPC PDIP Sragen Bambang Samekto membantah adanya intervensi pengurus DPC kepada PAC maupun Ranting. Dia menyatakan tidak ada kader yang mengajukan mosi tidak percaya. Kalaupun ada,
tandasnya, kelompok itu berada di luar DPC. “Saya memastikan tidak ada mosi tidak percaya apalagi intervensi pengurus DPC,” ulas Totok singkat.
trh