SOLOPOS.COM - Objek wisata Air Terjun Jumog, Ngargoyoso, Karanganyar. (Solopos.com/Chelin Indra Sushmita)

Solopos.com, KARANGANYAR - Bulan Ramadan menandakan destinasi wisata di Karanganyar memasuki periode low season atau kunjungan wisatawan pada titik terendah. Sejumlah pengelola memilih memanfaatkan momen tersebut untuk memelihara sarana dan prasarana di objek wisata.

Salah satunya diungkapkan oleh Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Sunardi, yang saat ini bertanggung jawab di beberapa objek wisata di Karanganyar. Menurutnya, momen Ramadan sangat mempengaruhi jumlah kunjungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Mengapa Ada Wanita Bersuara Berat Seperti Pria? Ini Penyebabnya

Bahkan jumlah kunjungan di sejumlah destinasi yang dia urus turun hingga 90 persen dibandingkan kondisi sebelum Ramadan.

“Kalau ditanya terpengaruh atau tidak ya sangat terpengaruh. Kondisi Bulan Puasa ini memang siklus tahunan untuk dunia usaha wisata. Karena itu momen seperti ini disebut low seasons karena memang jumlah peminat untuk berwisata itu rendah sekali,” beber dia kepada Solopos.com, Rabu (21/4/2021).

Nardi mencontohkan untuk pendakian Gunung Lawu, pada hari biasa jumlah pendaki yang naik ke Gunung Lawu bisa mencapai 200 orang per hari. Namun, sejak memasuki Ramadan, jumlah pendaki langsung turun hingga hanya tiga orang saja.

“Hal yang sama juga terjadi di Candi Ceto. Sebelum puasa itu kunjungan bisa menjadi 500 orang kalau akhir pekan. Pas puasa langsung turun 70 persen menjadi 100 orang per hari,” imbuh dia.

Oleh karena itu, lantaran sepi pengunjung, petugas yang bekerja di kedua destinasi tersebut diminta untuk mengerjakan tugas lainnya. Salah satunya membersihkan dan merapikan kondisi tempat yang sebelumnya tidak tertata.

Baca Juga: Bak Guatape Dam Kolombia, Kawasan WGM Wonogiri akan Dilengkapi Pedestrian Kaca hingga Infinity Pool

“Kami tadi juga naik ke Gunung Lawu bersama Perhutani. Kemudian membersihkan jalur pendakian dari sampah dan rumput liar. Rencananya kami juga akan merapikan tempat di pos tiga karena itu lokasi favorit pendaki berkemah. Bukan membuka lahan tapi hanya merapikan saja,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya