SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pengunjung acara Sekaten 2018 mengeluhkan sikap para jukir di Taman Parkir Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo yang bersikukuh menarik tarif parkir tak wajar.

Seorang pengunjung Sekaten asal Masaran, Sragen, Wiguna, 38, mengaku diminta membayar uang Rp3.000 saat memarkirkan sepeda motor di Taman Parkir Alut I (halaman Masjid Agung sisi utara), Minggu (18/11/2018) siang. Dia menganggap tarif parkir itu terlalu tinggi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Wiguna berpendapat jukir semestinya menarik tarif parkir hanya Rp1.000 atau maksimal Rp2.000/sepeda motor. Wiguna mengaku sempat menolak membayar Rp3.000 kepada jukir. Namun sang jukir tetap memintanya membayar uang segitu. Ketimbang cekcok, Wiguna akhirnya memilih mengalah.

“Tadi saya diminta membayar Rp3.000. Kebanyakan kan? Tarif parkir sepeda motor semestinya ya cuma Rp1.000 atau Rp2.000,” kata Wiguna saat ditemui di halaman Masjid Agung Solo, Minggu.

Disinggung soal tarif parkir di Taman Parkir Alut 1 berlaku progresif, Wiguna menyebut, para jukir di sana berarti telah berbuat kesalahan fatal. Pasalnya, para jukir kedapatan menarik retribusi parkir di awal. Mereka tidak mencatat jam masuk maupun keluar pemilik kendaraan di area parkir.

Dia menyebut, orang-orang yang hanya parkir 1 jam hingga 2 jam di Taman Parkir Alut 1 akhirnya harus menanggung rugi karena membayar Rp3.000.

“Saya tidak tahu yang kerja di sana [area Taman Parkir Alut] itu jukir asli atau jukir dadakan. Kalau jukir asli, seharusnya mereka sudah diberi pembinaan untuk tidak menarik retribusi parkir sembarangan. Tapi jika dilihat, kan jelas cuma ada beberapa jukir yang pakai seragam resmi,” jelas Wiguna.

Berdasarkan pengalaman , jukir di Taman Parkir Alut 1 tidak menarik retribusi parkir secara progresif. Jukir tidak mencatat jam masuk maupun keluar kendaraan pada karcis parkir. Para jukir langsung menarik biaya Rp3.000 setelah memberikan karcis parkir kepada pengguna sepeda motor.

Saat dimintai tanggapan, seorang jukir di Taman Parkir 1 yang mengenakan seragam jukir resmi dengan nama Sulis mengaku kerap menarik retribusi parkir secara flat Rp3.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil saat digelar acara tertentu seperti Sekaten.

“Kan lagi sekaten. Ya wajar kalau [tarif parkirnya] naik. Semua orang menyadari. Buktinya sampai sekarang belum ada yang protes,” jelas Sulis.

Seorang pengunjung Sekaten lainnya, Joko, 34, asal Jebres Solo, juga mengeluhkan tarikan tarif parkir di Taman Parkir Alut. Dia keberatan ditarik retribusi Rp3.000 ketika datang ke Taman Parkir Alut dengan menggunakan sepeda motor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya