SOLOPOS.COM - Rumah Sakit Siloam Lippo Village. (Situs Siloam)

Solopos.com, JAKARTA – Rumah Sakit atau RS Siloam Lippo Village (LV), Tangerang, memberlakukan wajib rapid test bagi pengunjung yang ingin memperoleh layanan kesehatan, namun harus bayar Rp250.000.

Hari ini, Sabtu (2/5/2020), salah seorang sumber Bisnis yang menjalani jadwal imunisasi untuk anaknya mengunjungi Siloam Lippo Village sekitar pukul 09.30 WIB. Setibanya di lokasi, antrean pengunjung mengular di rumah sakit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jual-Beli Kursus Kartu Pra Kerja Diprotes, Ruangguru Hapus Kelas Jurnalistik

Mulanya, sumber tersebut memperkirakan antrean berasal dari calon pasien yang ingin berobat atau melakukan imunisasi anak seperti dirinya. Setelah mencari penjelasan, antrean itu ternyata muncul karena seluruh pengunjung RS Siloam Lippo Village wajib menjalani rapid test Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

“Semua orang, terkecuali bayi, yang ingin masuk ke dalam RS harus melakukan rapid test terlebih dahulu,” katanya.

Setelah mengantre, seorang petugas perempuan datang menghampiri dan menyerahkan form rapid test seharga Rp250.000 per orang. Namun, sumber Bisnis itu menjelaskan jika sebelumnya dia sudah membuat janji dengan dokter dengan tujuan imunisasi dan bukan periksa sakit.

Bayi 1 Bulan di Grobogan Positif Covid-19, Diduga Tertular di RSUP Kariadi Semarang

“Kalau merujuk protokol kesehatan Siloam LV pada April 2020. Jika untuk imunisasi bisa langsung dan cuma isi form tentang aktivitas dan gejala yang dirasakan sepanjang 2 pekan terakhir,” ungkapnya kepada Bisnis, Sabtu (2/5/2020).

Namun, petugas RS Siloam Lippo Village itu mengatakan dia tetap wajib menjalani rapid test berbayar berdasarkan protokol kesehatan perusahaan. Karena merupakan tindakan sebelum sakit, maka biaya rapid test tidak bisa dikover oleh asuransi.

3 Tanda Panah Misterius di Ketandan Klaten, Jaket Perampok Berkode 11 dan 24

Sumber Bisnis yang datang bertiga dengan anak dan istrinya itu akhirnya membayar Rp500.000 untuk masuk ke dalam. Itu belum termasuk biaya imunisasi. "Jadi bapak setuju atau tidak?” ulang petugas.

Karena kebutuhan imunisasi, dirinya akhirnya mengisi form kesediaan rapid test.

Nenek di Purwodadi Meninggal Tanpa Busana di Depan Kamar Mandi

Antrean Panjang

Proses rapid test di RS Siloam Lippo Village itu sendiri berlangsung selama 45 menit. Perinciannya, 15 menit awal menunggu panggilan dan pembayaran biaya test. Sedangkan 15 menit setelahnya menunggu antrean dan sisanya adalah menunggu hasil.

Dia menceritakan bila antrean semakin panjang karena terjadi pada akhir pekan. Jumlah calon pasien dan yang menemaninya jauh lebih banyak dari kursi yang tersedia karena kebijakan social distancing. Pada saat yang sama juga terjadi silang pendapat antara seorang laki-laki dengan petugas.

Sebelum Dirampok, Rumah di Ketandan Klaten Diberi Tanda Panah Misterius

Laki-laki itu, lanjutnya, marah karena bekas alat rapid test di RS Siloam Lippo Village yang telah digunakan dibuang oleh petugas. Dia bersikeras ingin membawa alat bekas tes sebagai bukti telah melakukan test untuk melengkapi surat hasil uji Covid-19.

“Saya tak berlama-lama mendengarkan perdebatan bapak itu karena langsung menuju administrasi. Hasil saya tiba, petugas menjelaskan hasil saya negatif dan mendapatkan surat hasil rapid test. Surat hasil rapid test itu bisa digunakan untuk kembali ke RS selama 10 hari ke depan,” imbuhnya.

Jual-Beli Kelas Online Ruangguru Dikritik, Belva Devara Pamerkan Rating

Namun jika sudah lewat dari 10 hari, saya harus  tes ulang. Setelah itu, dia melakukan tes suhu tubuh dan diperkenankan masuk ke dalam rumah sakit.

Masih menurut sumber itu, seorang petugas medis RS Siloam Lippo Village menyebutkan rapid test juga diberlakukan bagi dokter dan perawat sekali dalam sepekan. Tujuannya untuk mengetahui kondisi dan tetap bekerja aman dari Covid-19

Ikut Kartu Pra Kerja, Jurnalis Ungkap Jual-Beli Kelas Online Ruangguru

"Rapid test ini cuma berlaku 10 hari karena kita tidak tahu kapan terpapar. Bisa saja saat tes kita sudah terpapar, tapi baru terdeteksi dua hari lagi. Jadi, rapid test emang harus sering," ujar petugas kesehatan di Siloam LV.

Tanggapan RS Siloam

Head of Investor RS Siloam International Hospitals Joel Ellis mengklaim pengelola RS hanya menetapkan rapid test hanya untuk yang akan dirawat inap. Ia membantah rumah sakit di bawah Lippo Group itu meminta setiap pengunjung melakukan uji cepat Covid-19 itu



Perampok Koperasi di Klaten Ditangkap dalam 3 Jam, Ternyata Orang Ketandan

“Jika calon pasien itu akan dirawat di rumah sakit kami maka mereka memang membutuhkan pengujian. Ini menjaga staf dan pasien kami dan mereka yang memasuki rumah sakit kami agar tetap aman,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (2/5/2020).

Joel menambahkan jika pengunjung itu datang sebagai pasien rawat jalan maka tidak wajib mengikuti rapid test. Terkecuali ada beberapa kasus yang mengaruskan. Hal itu berlaku bagi semu unit RS Siloam yang beroperasi seperti di Kebun Jeruk dan Lippo Village.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya