SOLOPOS.COM - Kebun Raya Indrokilo Boyolali berlatar belakang Gunung Merapi dan Merbabu dilihat dari udara. Foto dirilis Selasa (14/12/2021). (Istimewa/ Diskominfo Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI—Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali sebagai pengelola Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) yang berada di Butuh, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, memutuskan membatasi jumlah kunjungan objek wisata mulai pekan ini. Pembatasan dilakukan lantaran tingginya minat kunjungan masyarakat yang dikhawatirkan berisiko muncul klaster Covid-19.

Kepala DLH Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengatakan awalnya Kebun Raya Indrokilo hanya dibuka Senin hingga Jumat dengan rata-rata 200 kunjungan per hari. Namun, selama dua pekan terakhir, pihaknya memutuskan untuk membuka Indrokilo pada akhir pekan atau Sabtu dan Minggu. Lusia mengaku selama dua pekan terakhir, jumlah kunjungan meningkat berkali-kali lipat dan mengkhawatirkan fenomena tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Saat pekan pertama itu, di hari biasa memang cuma 200 orang per hari, tapi di hari Minggu [5/12/2021] itu langsung 1.600-an pengunjung, kemudian di pekan kedua di akhir pekan juga Minggu [12/12/2021] jadi 1.700-an pengunjung sehari. Animonya bagus, kami senang, tapi dikondisi saat ini kami juga khawatir dengan kerumunan yang ditimbulkan,” jelas dia kepada Solopos.com, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga: Kompleks Perkantoran Pemkab Boyolali Ditutup saat Libur Nataru

Lusia mengatakan telah memerintahkan petugas di KRIB untuk membuat kebijakan pembatasan jumlah pengunjung. Pihaknya akan menerapkan sistem sif sebanyak tiga sif per hari. Nantinya setiap sif akan dibatasi sebanyak 200 hingga 250 orang dengan pembatasan durasi kunjungan.

“Untuk berkunjung kan masih gratis tiketnya melalui aplikasi Si Boy. Nah di situ nanti dibatasi. Jumlah kunjungan maksimal 200 per sif. Nanti akan ada petugas yang akan meminta pengunjung yang sudah lama di lokasi untuk keluar lokasi agar pengunjung yang antre di luar bisa menikmati juga,” terang dia.

Terkait sarpras pendukung prokes, Lusia mengaku di KRIB, fasilitas tersebut sudah disediakan dengan cukup. Sehingga, pihaknya saat ini lebih fokus untuk penerapan kedisiplinan pengunjung agar tidak berkerumun dan tetap mengenakan masker.

Baca Juga: Disporapar Jateng Gelar Boyongan Pedagang Warung Apung Rawa Jombor

“Ini juga antisipasi kami dari munculnya klaster Covid-19. Karena prediksi kami nanti saat Natal dan Tahun Baru, jumlah kunjungan akan naik signifikan. Soalnya di momen saat ini saja sudah tinggi, kalau tidak ada perubahan sistem, kami khawatir akan membludak dan kerumunan tidak bisa dikontrol,” beber dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya