Solopos.com, KLATEN–Satgas Penanganan Covid-19 Klaten mengingatkan pengelola dan pengunjung kawasan wisata Girpasang di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, ihwal penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan Girpasang saat ini menjadi salah satu destinasi di Kabupaten Bersinar yang lagi viral. Keunikan kawasan tersebut ditambah jembatan gantung yang belum lama ini diresmikan semakin menarik minat wisatawan berdatangan terutama saat akhir pekan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Mulyani mengingatkan agar pengendalian kapasitas jumlah pengunjung yang melintas tetap diberlakukan. Selain itu, penerapan protokol kesehatan ketat juga wajib diterapkan.
Baca Juga: Tarif Wisata Girpasang Klaten, Lintasi Jembatan Gantung & Naik Gondola
“Disparbudpora sudah membentuk tim. Para pelaku wisata di sana saya minta diajak duduk bersama untuk merawat dan mengendalikan arus yang melewati jembatan gantung. Selain itu, butuh dibahas bersama agar tidak ada klaster [persebaran Covid-19] di Girpasang,“ kata Mulyani yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Rabu (9/2/2022).
Mulyani mengatakan faktor keselamatan penyeberang dan keawetan jembatan menjadi salah satu yang diperhatikan di Girpasang. Dia mengimbau agar ketentuan pembatasan jumlah orang yang menyeberang di jembatan bisa dipatuhi.
Untuk mengatur lalu lintas pengunjung agar memenuhi ketentuan pembatasan, warga menempatkan petugas di jembatan gantung. “Yang paling penting jembatan itu awet dan aman. Di sana sekali jalan hanya 40 orang,” kata Mulyani.
Baca Juga: Ini Rute ke Jembatan Gantung Girpasang Klaten
Pengunjung bisa menyeberang jembatan gantung secara gratis dengan mematuhi ketentuan keamanan yang diberlakukan. Bagi pengunjung yang ingin membayar, disediakan kotak di jembatan yang bisa digunakan bagi pengunjung memasukkan dana sukarela guna membantu perawatan jembatan gantung.
Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho, mengatakan jembatan gantung Girpasang belakangan viral dan dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Nugroho mengatakan standar operaisonal prosedur (SOP) ihwal ketentuan penyeberangan di jembatan gantung sudah dibuat dan diterapkan. Terkait pencegahan Covid-19, Nugroho mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan ketat tetap diberlakukan terutama lalu lintas pengunjung di jalan menuju ke jembatan gantung.
“Sudah dilakukan rapat koordinasi untuk mengatur pengunjung yang jalan menuju ke jembatan tersebut,” kata Nugroho.
Baca Juga: Ingin Bermalam di Girpasang? Homestay dan Rumah Warga Bisa Jadi Pilihan
Siapkan Masker
Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, mengatakan protokol kesehatan ketat tetap diterapkan. Di beberapa lokasi ada petugas yang mengingatkan pengunjung ihwal penerapan protokol kesehatan seperti mengenakan masker serta menjaga jarak.
“Sudah diterapkan. Bagi yang tidak mengenakan masker, di beberapa titik sudah disiapkan masker agar dikenakan,” kata dia.
Girpasang merupakan salah satu dukuh di Desa Tegalmulyo yang memiliki keunikan. Dukuh tersebut dikenal terisolasi dan berada di punggung bukit serta terpisahkan jurang dengan perkampungan lainnya.
Baca Juga: Lintasi Jembatan Girpasang Gratis, tapi Ada Kotak Amal Isi Seikhlasnya
Dukuh itu kian ramai dikunjungi wisatawan setelah ada jembatan gantung yang mulai dioperasikan Januari lalu. Jembatan gantung membentang sejauh 120 meter dari Dukuh Ngringin ke Dukuh Girpasang di atas jurang sedalam 150 meter. Jembatan gantung dibuat untuk memudahkan akses warga Girpasang yang selama ini mengandalkan akses utama berupa jalan setapak di tepian jurang.